Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bahasa Anak Jaksel dan Meningkatnya Keterampilan Bilingual Kita

12 Januari 2022   22:38 Diperbarui: 13 Januari 2022   04:38 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaya anak muda berbicara. (sumber: ThinkStock/ferlistockphoto via kompas.com)

Kompasianer, apakah kamu mengetahui istilah "bahasa anak Jaksel?" Terminologi ini mengacu pada fenomena penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Inggris. Secara kosakata, logat, maupun struktur kalimat.

"Actually ini adalah passion aku. Karenanya, aku selalu try my best."
"Jujurly penasaran banget. Plis spill dong."

Bahasa jenis ini sempat dikritik dan diejek lantaran tak setia pada bahasa Indonesia baku. Akan tetapi, lama kelamaan bahasa inilah yang kian hari sering kita temukan sebagai bahasa pergaulan.

Penggunanya tak hanya penduduk Jakarta (Selatan), tetapi juga warga provinsi lain Indonesia. Terutama pada obrolan media sosial, warung kopi kekinian, karya fiksi, bahkan di ruang-ruang rapat baik di korporasi maupun start-up.

Memang, perkembangan bahasa adalah sebuah keniscayaan. Bahasa tidak jalan di tempat. Ia berubah seiring dinamika sosial penggunanya. Akan tetapi, apakah semua orang terbuka pada perkembangan tersebut?

Apakah Kompasianer adalah salah satu yang kerap menggunakan bahasa campur seperti anak Jaksel? Pernahkan kamu diejek karena logatmu yang asing bagi orang Indonesia?

Ataukah Kompasianer adalah orang yang terbiasa bilingual/trilingual? Misalnya karena tuntutan di sekolah/kantor? Apakah keharusan gonta-ganti bahasa menjadikanmu cukup akrab dengan bahasa campur?

Apalagi balita pun sudah lebih fasih berbahasa Inggris. Pada dasarnya ia akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan keterampilan berbahasa yang dibutuhkan di masa mendatang. Tapi bagaiman nasib bahasa Indonesia?

Silakan tambah label Bahasa Anak Jaksel (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.

Optimasi kontenmu di Kompasiana!
Optimasi kontenmu di Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun