Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ide Menu MPASI dan Cara Membuatnya

9 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 9 Juli 2021   14:45 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasianer tentu tak asing dengan makanan pendamping asi atau MPASI. Makanan ini diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan atau setelah kondisinya dianggap siap untuk menerima asupan selain dari ASI.

Pada fase ini, orangtua mesti pintar-pintar berkreasi membuat menu MPASI sesuai dengan usia dan kegemaran bayi.

Misalnya, bubur kental (puree) untuk usia 6-7 bulan, makanan dengan tekstur lebih padat untuk usia 8-12 bulan, dan seterusnya.

Kompasianer, apakah Anda seorang ahli gizi atau bidan? Ataukah Anda pernah merasakan menjadi orangtua/wali yang melalui periode ini? Masih ingat kah Anda dengan tahapan dan kiat membuat MPASI?

Karena, seperti kita ketahui, ada aturan pemberian MPASI yang belum tentu diketahui oleh orang lain.

Apa persiapan dan tahapan yang dilakukan? Apa saja protein dan sayur yang bisa digunakan untuk MPASI? Apakah boleh menggunakan garam dan gula?

Bagaimana jika ada orangtua yang tidak memiliki blender di rumah? Apa perbedaan daging cacah dan cincang? Bagaimana cara melatih bayi terbiasa dengan tekstur makanan? Bagaimana jika bayi menolak menu tertentu?

Tuliskan cara, tahapan, kiat, dan resep. Cantumkan label Menu MPASI (dengan spasi) pada setiap konten Anda. Masukkan ke dalam kategori "Life Hack".

Kompasiana
Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun