Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Program Artikel Utama

[Collaries] Sudah Siap Bersaingkah Komik Lokal?

29 Oktober 2019   11:38 Diperbarui: 10 November 2019   16:26 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Collaries - Geliat Komik Lokal (Kompasiana/Rizky)

Hampir pasti kita tahu nama tokoh atau karakter komik daripada pernah membaca komiknya, bukan? Sebut saja Gundala, Sri Asih, Si Buta dari Gua Hantu, dan masih banyak lagi.

Memang, kehadiran komik-komik lokal kurang dapat bersaing dengan gempuran komik yang berasal dari Jepang atau Amerika sekalipun.

Namun, sejak munculnya film "Gundala", masyarakat kita seperti disadarkan (kembali) bahwa komik-komik lokal masih ada dan harapan untuk bersaing itu muncul.

Baca juga: 10 Tahun Kompasiana: Terlahir Sebagai Kata, Tumbuh Menjadi Cerita.

Apalagi kini karena diperkenalkan lewat film, jadi banyak lagi orang-orang baru --yang notabene bukan zamannya ketika komik Gundala diterbitkan.

Untuk itulah kami coba merangkai kembali opini maupun reportase dari Kompasianer mengenai perkembangan komik lokal yang kita kompilasikan ke dalam collaries.

Berangkat dari itu kita jadi tahu: seberapa besar peluang komik lokal dapat berkembang dan bersaing dengan komik maupun komikus yang selama ini kita baca itu.

Baca juga: Hidup dari Ngeblog

Ternyata komik-komik lokal, tanpa kita sadari telah banyak berbicara di jagat Internasional seperti studio AIU Comic di Bandung yang telah membuat "The Chronicler of Marad".

Ada juga beberapa masukan dari Kompasianer dalam lebih mendekatkan komik-komik lokal kepada pembaca baru, selain lewat film.

Kami sadar, perjalanan itu masih panjang. Tidak mudah, tapi kami sangat mendukung dengan keberadaan komik dan komikus lokal yang akan terus berkembang.

Sebab, biar bagaimanapun, cara sederhana dalam mendukung karya-karya komik-komik lokal adalah dengan menikmati karya mereka: bisa membeli dan/atau sekadar membaca. Dari sana akan muncul diskursus baru: bahwa komik lokal bisa dinikmati bukan hanya dari komunitas komik saja, tapi masyarakat umum.

Sebagai bentuk apresiasi, kami persembahkan sebuah kolaborasi dari teman-teman Kompasianer terhadap industri tersebut.

Selamat menikmati: 

"Collaries - Geliat Komik Lokal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Program Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun