Apalagi dengan hujan ekstrem dengan intensitas di atas 200 milimeter menjadi salah satu pemicu banjir bandang yang menewaskan puluhan orang.
Kepala Subbidang Produksi Iklim dan Kualitas Udara Badan BMKG Siswanto mengatakan, intensitas hujan juga diperkuat oleh aliran gelombang atmosfer tropis skala submusiman Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah yang saat ini berada di atas Laut Banda, Laut Arafuru dan Papua.
"Selain Papua, daerah rentan hujan tinggi berpotensi di Jawa Tengah -- Jawa Timur bagian selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," lanjutnya.
Oleh karena itu masyarakat di berbagai wilayah mesti meningkatkan kewaspadaan. Sampaikan opini/reportase Kompasianer terkait hujan ekstrem dan banjir bandang denngan menambahkan label BanjirBandang (tanpa spasi) pada setiap artikel.