Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Ambergris dan Mengapa Harganya Bisa Selangit?

4 Maret 2021   10:00 Diperbarui: 4 Maret 2021   10:09 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah bongkahan batu yang diduga ambergis yang ditemukan oleh Surachet Chanchu di Songkhla, Thailand Selatan.

Baca juga: Ramai Hiu Paus Terdampar di Pantai Congot, Yogyakarta, Ini Penjelasan BKSDA

Para ahli memperkirakan ambergris tidak keluar dari mulut paus, namun ia keluar dari bagian anus karena memiliki bau yang sangat tidak enak seperti kotoran.

Meski demikian, akibat proses oksidasi ambergris menjadi berbau harum.

Melansir Scientific American sebagaimana dikutip Kompas.com 16 November 2017, matahari, udara, dan air laut berperan mengoksidasi massa ambergris yang menyebabkan air di dalamnya menguap.

Akibatnya setelah ambergris keluar dari tubuh paus sperma ia mengeras dan pecah menjadi potongan lebih kecil dan mengambang di laut sebelum akhirnya sampai ke bibir pantai.

"Kualitas dan nilai dari ambergris ini bergantung pada berapa lama ia mengambang di laut atau menua," kata Bernard Perrin, pakar ambergris.

Baca juga: Mengapa Paus dan Lumba-Lumba Bisa Terdampar? Ini Beberapa Sebabnya...

Dikeluarkan paus sperma jantan

Ambergris cukup langka, karena ia hanya dikeluarkan oleh paus sperma jantan.

Selain itu, hanya ada satu persen dari 350.000 paus sperma yang benar-benar bisa membuatnya.

Ambergris keluar akibat paus sperma 'salah makan', di mana ia menelan benda tajam yang sulit dicerna seperti paruh cumi raksasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun