Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Google Hapus 85 Aplikasi yang Menginfeksi 9 Juta Perangkat Android

12 Januari 2019   09:01 Diperbarui: 12 Januari 2019   09:08 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian aplikasi Android yang disispi adware

Trend Micro menemukan bahwa meski masing-masing aplikasi berasal dari pengembang yang berbeda dan memiliki sertifikat public key APK yang berbeda, tapi sebagian besar dibagikan dengan kode dan kadang nama yang mirip.

Baca juga: Malware Ini Bisa Merusak Smartphone Android Secara Fisik

Cara kerja Adware

Iklan akan muncul di luar kontrol pengguna, bisa muncul di setiap kali mengoperasikan ponsel, mengetuk, atau mengklik tombol aplikasi.

"Saat menutup iklan pertama, akan muncul tombol aksi seperti "mulai", "buka aplikasi", atau "berikutnya", serta iklan banner akan muncul di layar. Jika mengetuk tombol aksi, maka akan muncul iklan layar penuh lainnya," jelas Trend Micro.

Baca juga: Waspada, 22 Aplikasi Android Ini Menyedot Baterai dan Kuota Internet

Setelah pengguna keluar dari iklan layar penuh tadi, maka akan muncul lebih banyak tombol yang memberikan opsi aplikasi serupa. Tak hanya menyodorkan opsi aplikasi lain, iklan tombol tersebut juga mendorong pengguna untuk memberikan rating bintang lima di Gogole Play.

"Jika pengguna mengklik tombol-tombol itu, maka pop-up iklan layar penuh akan muncul lagi," tulis Trend Micro dalam blognya.

Bahkan setelah beberapa saat iklan menghilang dari layar pengguna, sebenarnya iklan tersebut hanya menyembunyikan ikon di perangkat dan tetap berjalan di background. Kemudian, aplikasi adware yang bersembunyi tadi akan muncul lagi secara layar penuh setiap 15 atau 30 menit.

Pengguna yang kadung memasang aplikasi terinfeksi adware ini juga bisa menghapusnya secara manual dengan mencopot pemasangan aplikasi, namun untuk melakukannya cukup sulit bagi perangkat yang telah terinfeksi.

"Aplikasi palsu bisa dihapus secara manual dengan fitur "uninstal", tapi akan sulit menggunakan fitur tersebut ketika iklan muncul setiap 15 hingga 30 menit tiap kali pengguna membuka kunci layar," papar Tren Micro.

Adware yang tertanam di aplikasi palsu semakin agresif akhir-akhir ini. Meski Google telah memperketat pengecekan malware untuk aplikasi baru, tapi adware selalu menemukan caranya sendiri untuk menginfeksi perangkat pengguna.

Penguna masih bisa memanfaatkan aplikasi antivirus untuk mencegah aplikasi "nakal" yang mengandung malware dan meninfeksi perangkatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun