Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hutan Sumatra Kian Menipis, Populasi Harimau Tak Sampai 400 Ekor

3 Desember 2018   12:59 Diperbarui: 3 Desember 2018   13:06 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harimau ini hamil besar dan sudah hampir melahirkan, namun akhirnya tewas setelah terjerat perangkap.

Harimau ini hamil besar dan sudah hampir melahirkan, namun akhirnya tewas setelah terjerat perangkap.
KOMPAS.com - Penduduk Tanjung Belit, kabupaten Kampar, Riau, Sumatra, tiba-tiba mendengar teriakan harimau. Begitu menemukan asal suara, mereka langsung membawa harimau yang sepertinya baru saja meloloskan diri dari perangkap itu ke desanya.

Sayang, nasib baik tidak menyertai harimau yang sedang mengandung itu. Kawat logam yang menjerat bagian paha dan perutnya terlalu ketat sehingga membuatnya tewas sebelum petugas terkait tiba di lokasi. Nasib yang sama pun menimpa dua bayinya yang masih ada di dalam kandungan.

Kasus harimau sumatra ini menjadi contoh lain maraknya perburuan satwa yang merajalela di Indonesia. Kini, jumlah populasi harimau sumatra pun kian menurun, mungkin tak mencapai 400 ekor.

Baca juga: Hanya Tersisa 6 Jenis Harimau di Dunia, Salah Satunya di Indonesia

"Ini melibatkan banyak uang," kata Budi (bukan nama sebenarnya), seorang mantan pemburu satwa liar.

Setelah 30 tahun berburu harimau, Budi kini turut membantu kelompok konservasi WWF dan berbalik memburu para pemburu.

Di tahun-tahun sebelumnya Budi mengaku telah menangkap dan membunuh setidaknya 30 ekor harimau.

"Saya sering tertangkap, tetapi selalu aman dengan petugas. Saya tak pernah ke pengadilan karena diselesaikan di tempat," katanya kepada jurnalis ABC Anne Barker.

Dahulu, harimau pertama yang dijual Budi laku Rp 850.000. Namun kini harganya semakin mahal.

"Harimau terakhir yang sempat saya jual laku Rp 9.500.000," tambahnya.

Deforestasi berdampak pada harimau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun