Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ancaman Makin Nyata, Garam dan Ikan Teri Juga Tercemar Plastik Mikro

30 November 2018   12:00 Diperbarui: 30 November 2018   13:02 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah plastik di lautan. Ilmuwan menyatakan bahwa 99 persen plastik m ikroskopik di lautan hilang, kemungkinan dimakan hewan.

Sampah plastik di lautan. Ilmuwan menyatakan bahwa 99 persen plastik m ikroskopik di lautan hilang, kemungkinan dimakan hewan.
KOMPAS.com – Pencemaran plastik di lautan semakin mengkhawatirkan. Selain meracuni organisme laut, pencemaran plastik juga mengancam manusia. Studi terbaru menemukan kandungan plastik mikro pada garam dan ikan di Indonesia.

Melansir Kompas.id, Jumat (30/11/2018), plastik mikro pada garam dan ikan Indonesia ditunjukkan lewat dua penelitian terpisah yang dilakukan peneliti Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar dan Pusat Oceanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Kami menemukan adanya 10-20 partikel plastik mikro per kilogram garam. Jenis plastik pada garam mirip dengan temuan di air, sedimen, dan biotanya," kata peneliti kimia laut dan ekotoksikologi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Reza Cordova, di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Reza melakukan penelitian terkait plastik mikro pada garam di beberapa tambak daerah pantai utara Jawa, yaitu di Pati, Kudus, Demak, dan Rembang.

Baca juga: Paus Mati di Wakatobi, Bukti Nyata Indonesia Darurat Sampah Plastik

"Kami menduga plastik mikro pada garam ini berasal dari air laut yang memang sudah tercemar. Selain itu, ada juga kemungkinan masuknya plastik mikro setelah pemanenan karena banyak menggunakan plastik," kata dia.

Plastik mikro (microplastics) adalah partikel plastik berdiamater kurang dari 5 milimeter (mm) atau sebesar biji wijen hingga 330 mikron (0,33 mm). Plastik nano (nanoplastics) ukurannya lebih kecil dari 330 mikron.

Sementara itu, penelitian tim Unhas dilakukan di tambak garam Janeponto, Sulawesi Selatan.

"Kami mengambil contoh air, sedimen, dan garam pada tambak yang airnya bersumber dari saluran primer laut. Ada delapan titik yang di-sampling dengan dua kali ulangan, jadi kami kumpulkan 16 sampel air dan sedimen," jelas Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, Akbar Tahir.

Akbar melanjutkan, sebanyak tujuh sampel garam yang diteliti positif mengandung plastik mikro dengan total kontaminasi 58,3 persen.

Sedangkan 11 dari 16 sampel air yang diteliti mengandung 31 partikel plastik mikro. Tingkat kontaminasinya secara keseluruhan sebesar 68,75 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun