Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

BMKG: Setelah Gempa 7,4 Magnitudo di Donggala, Terjadi 201 Gempa Susulan

30 September 2018   12:00 Diperbarui: 30 September 2018   12:16 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan Kuning Ponulele yang rubuh akibat tsunami pascagempa bumi yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018).

Jembatan Kuning Ponulele yang rubuh akibat tsunami pascagempa bumi yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018).JAKARTA, KOMPAS.com - BMKG menyatakan bahwa sudah terjadi 201 kali gempa susulan pascagempa bumi dengan magnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018 petang, hingga Minggu (30/9/2018) pukul 10.00.

"Gempa susulan tersebut tercatat hingga pukul 10.00 WIB," bunyi informasi dari Humas BMKG yang diterima di Jakarta, Minggu. 

Cuaca di Donggala tercatat cerah berawan pada Minggu pagi dan berawan pada siang, malam hingga dini hari dengan suhu udara 24-35 derajat Celcius dan kelembaban 50-90 persen.

Begitu pula dengan cuaca di Palu pada Minggu pagi tercatat cerah berawan dan berawan pada siang, malam hingga dini hari dengan suhu udara mencapai 24-33 derajat Celcius dan kelembaban 50-85 persen.

Baca juga: Gempa Donggala dan Palu, Begini Cara Mengecek Kondisi Teman Lewat Facebook

Berdasarkan pantauan antara dalam perjalanan di lokasi gempa dari Kabupaten Donggala menuju Kota Palu terlihat bangunan rumah dan jalan rusak parah karena gempa dan disapu tsunami.

Beberapa kendaraan roda empat ikut rusak tertimpa reruntuhan bangunan dan tanah longsor.

Di wilayah Kota Palu tampak warga memadati lapangan dan ruang terbuka untuk beristirahat untuk menghindar dari terjadinya gempa susulan.

Suasana ibu kota Provinsi Sulteng itu sangat sepi dan lumpuh dari aktivitas yang biasanya terlihat riuh. Toko-toko pun tutup untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Minggu Pagi, Ratusan Korban Gempa Donggala dan Tsunami Palu Tiba di Makassar

Dampak gempa tersebut juga terasa pada sektor perekonomian, terlihat warga antre membeli minyak tanah pada mobil tangki BBM, sementara gas elpiji sangat langka di pasaran. Begitu juga kondisi jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi tidak berfungsi dengan baik.

Sejauh ini, kondisi di Kota Palu masih kondusif, kendati masyarakat enggan masuk ke rumahnya dan memilih istrahat atau tidur di luar rumah pada lokasi terbuka seperti di lapangan dan pinggir jalan karena masih trauma dan masih terjadi getaran gempa susulan.

Baca juga: Gempa Donggala dan Tsunami Palu Picu Penurunan Tanah hingga 1,5 Meter

Hingga Sabtu (29/9/2018) malam, jumlah korban meninggal dunia mencapai 420 orang.

Tim gabungan Basarnas Makassar, Sulsel, dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), telah bergerak untuk membantu melaksanakan misi penyelamatan dan pemulihan pascagempa bumi di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun