Pada tahun 2006 Levi menemukan banyak perlawanan dari pemilik senjata AS ketika mereka meminta pelanggan untuk tidak membawa senjata ke toko mereka.
Hal tersebut terjadi usai peristiwa sebuah pistol dari pelanggan yang meledak di toko Levi.
"Kehadiran senjata api di toko kami menciptakan lingkungan yang mengganggu bagi banyak karyawan dan pelanggan," papar Bergh.
Keputusan pihak Levi hadir menyusul Nike yang memutuskan untuk mendukung protes anti kekerasan polisi dan dukungan terhadap pemain National Football League, Colin Kaepernick.
Rupanya, saat ini semakin banyak perusahaan menyadari bahwa kejayaan dan kekuatan mereka bisa membawa tanggung jawab yang besar.