Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Penumpang Ini Kecewa Diturunkan Batik Air karena Kondisi Sang Anak

11 Agustus 2018   13:02 Diperbarui: 11 Agustus 2018   13:21 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses bagasi Batik Air di terminal baru Bandara Ahmad Yani, Semarang, Kamis (19/7/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Murniati Sumila Dewi, penumpang maskapai penerbangan Batik Air ID 6880 rute Bandara Soekarno-Hatta-Bandara Kualanamu, merasa kecewa karena diturunkan dari pesawat, Jumat (10/8/2018).

Alasannya karena anak yang dibawanya, PA menderita sakit tumor mata yang dinilai akan menganggu kenyamanan para penumpang lain.

"Saya tahu anak saya sakit, anak saya bau, apa tidak bisa anak saya ini pulang ke Medan? Kami sudah ada di pesawat, tetapi kami harus diturunkan lagi," ujar Dewi saat berbincang dengan Kompas.com di rumah singgah di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat malam.

Baca juga: Batik Air Terima Pesawat Baru A320-200CEO dari Airbus

Dewi menceritakan, ia bersama sang anak dan Yuni, relawan dari tempat usaha "Pempek Funny" yang membiayai pengobatan PA, memesan penerbangan Batik Air dari Jakarta ke Sumatera Utara pada Jumat pukul 06.05.

Pada pukul 03.00 dini hari, ketiganya telah berangkat ke bandara. Tidak ada keanehan yang terjadi ketika ketiganya melakukan check in. 

Setelah masuk ke dalam pesawat, salah satu pramugari menanyakan kondisi PA.

Baca juga: Lion dan Batik Air Tambah 20.330 Kursi Penerbangan Khusus Lebaran

Yuni membantu untuk menjelaskan kondisi PA.

Ada sekitar 4 pramugari yang berulang kali menanyakan kondisi PA.

Kemudian, salah seorang petugas Batik Air meminta ketiganya turun untuk menemui pihak karantina.

Hal itu dilakukan untuk memeriksa apakah PA layak terbang atau tidak.

Baca juga: Batik Air, Pesawat Komersial Pertama Mendarat di Bandara Kertajati

Dewi mengatakan, PA dinyatakan layak terbang setelah diperiksa dokter. Ia juga memegang surat rekomendasi dokter terkait kesehatan PA. 

Namun, kata Dewi, pihak maskapai tetap tidak mengizinkan ketiganya terbang.

Kepada petugas, Dewi meminta surat bahwa PA ditolak terbang. Namun, petugas menolak. Adapun surat rekomendasi dari pihak karantina juga diambil pihak maskapai.

Baca juga: Penumpang Bercanda Bawa Bom, 2 Penerbangan Batik Air Terganggu

Manajemen Batik Air akhirnya memulangkan uang tiket dipotong biaya travel yang telah digunakan.

"Di situ saya enggak bisa ngomong apa-apa lagi. Kami kecewa, harusnya tinggal ngeng (berangkat). Kami pilih keberangkatan pagi karena supaya enggak terlalu bau. Waktu itu penumpangnya juga tidak terlalu banyak," ujar Dewi.

Saat itu, Dewi sempat melihat dan mendengar salah satu petugas memarahi petugas lainnya karena membiarkan PA masuk ke pesawat.

Baca juga: Batik Air Layani Penerbangan Jakarta - Kinabalu

"Kita lihat ada petugas kayaknya bosnya, marah-marah," ujar Dewi.

Akhirnya, Dewi bersama PA dan Yuni kembali ke rumah singgah di Jakarta Pusat. 

Penjelasan Batik Air

Corporate Communication Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan sesuai prosedur.

Petugas terlebih dahulu menanyakan kondisi PA dan meminta ketiga penumpang untuk turun dan melapor ke customer service. 

PA juga telah diperiksa di karantina.

Baca juga: Batik Air, Maskapai Paling Tepat Waktu di Asia Tenggara

Danang mengakui Dewi telah memberikan surat kelaikan terbang dan petugas telah memeriksa surat tersebut.

Namun, kata Danang, maskapai tetap tidak bisa mengizinkan PA untuk mengikuti penerbangan itu.

Pihak Batik Air telah mengembalikan biaya tiket ketiga penumpang tersebut.

Baca juga: Selipkan Sabu di Paha, Calon Penumpang Batik Air Diamankan Petugas

"Batik Air menjelaskan, berdasarkan pertimbangan faktor kenyamanan penerbangan, maka tidak bisa memberangkatkan kembali pada penerbangan berikutnya," ujar Danang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun