Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Oposisi Tuduh PM Inggris Serang Suriah karena Diperintahkan Trump

17 April 2018   12:12 Diperbarui: 17 April 2018   12:30 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Inggris Theresa May ketika berbicara dalam rapat dengar pendapat Parlemen Inggris Senin (16/4/2018). Rapat tersebut digelar untuk membahas kebijakan May yang memerintahkan serangan ke Suriah.

Perdana Menteri Inggris Theresa May ketika berbicara dalam rapat dengar pendapat Parlemen Inggris Senin (16/4/2018). Rapat tersebut digelar untuk membahas kebijakan May yang memerintahkan serangan ke Suriah.LONDON, KOMPAS.com - Rapat dengar pendapat yang berlangsung di Parlemen Inggris selama kurang lebih tiga jam berlangsung dalam suasana panas.

Penyebabnya adalah pernyataan Ketua Partai Buruh sekaligus Pemimpin Oposisi Jeremy Corbyn terhadap Perdana Menteri Theresa May.

Seperti diberitakan Sky News Selasa (17/4/2018), Corbyn menuduh May menyerang Suriah karena diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Harus saya ingatkan bahwa Perdana Menteri bertanggung jawab terhadap Parlemen, bukan atas keinginan Presiden AS," kata Corbyn.

Sontak, pernyataan politisi 68 tahun tersebut langsung membuat May menggeleng seraya memutar bola matanya tanda tak percaya.

Baca juga : Bahas Serangan Suriah, PM Inggris Gelar Pertemuan Parlemen

Corbyn mengkritisi langkah May yang tidak berkonsultasi dahulu dengan Parlemen sebelum memutuskan menggelar operasi militer ke Suriah.

Meski perdana menteri tidak mempunyai kewajiban hukum untuk meminta pendapat parlemen, para pendahulu May tercatat pernah berkonsultasi sebelum memerintahkan serangan.

Di 2003, Perdana Menteri Tony Blair pernah meminta pendapat Parlemen sebelum memutuskan melakukan invasi ke Irak.

Atau 10 tahun berselang, ketika Perdana Menteri David Cameron meminta izin Parlemen guna bergabung dengan AS untuk membombardir Suriah.

Usul tersebut ditolak, dan berdampak kepada keputusan mantan Presiden AS Barack Obama untuk membatalkan serangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun