Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memo Internal Perusahaan Tersebar di Tengah Krisis Facebook

31 Maret 2018   16:00 Diperbarui: 3 April 2018   00:46 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Facebook mengumumkan pembukaan kantor resminya di Indonesia mulai Senin (14/8/2017)

KOMPAS.com - Facebook diterpa isu negatif bertubi-tubi, mulai dari pencurian data oleh Cambridge Analytica hingga pengoleksian rekam jejak panggilan dan SMS pengguna. Kali ini, memo internal yang ditulis oleh eksekutif Facebook menambah kekisruhan.

Memo itu ditulis pada 2016 oleh Andrew Bosworth, yakni salah satu eksekutif terlama di Facebook dan tangan kanan CEO Mark Zuckerberg. Tak jelas siapa yang mengumbar memo internal itu ke ruang publik.

Bertajuk “The Ugly”, memo internal perusahaan itu berisi kritikan terhadap ideologi Facebook. Raksasa jejaring sosial itu dinilai semata-mata ingin “connecting people” (menghubungkan orang), tetapi kurang memerhatikan keamanan pengguna.

(Baca juga : Eks Pegawai Tidak Kaget Data Pengguna Facebook Dicuri Konsultan Pilpres)

“Kita menghubungkan orang. Ini bisa jadi bagus jika mereka menjadikannya positif. Mungkin ada yang bertemu cinta mereka. Bahkan mungkin ada yang menyelamatkan nyawa seseorang dari percobaan bunuh diri,” begitu tulisan awal Bosworth.

“Jadi, kita menghubungkan lebih banyak orang. Ini bisa jadi buruk jika mereka membuatnya negatif. Bisa jadi mempertaruhkan hidup seseorang dengan mengakomodir perundungan. Bisa jadi ada yang meninggal karena serangan teroris dengan bantuan tools kita,” ia menjabarkan kemungkinan negatif dari Facebook.

“Dan kita masih saja menghubungkan orang. Kebenaran yang pahit adalah, kita sangat percaya dengan menghubungkan orang, sehingga apapun yang berhubungan dengan itu seakan menjadi baik,” Bosworth beropini.

Memo internal itu menjadi viral dan kembali membuat Facebook menuai cercaan. Masyarakat tak habis pikir bahwa orang dalam Facebook sendiri menilai praktik yang dilakukan layanan bernuansa biru itu sejatinya punya risiko negatif yang signifikan.

Baca juga : Bocoran Data Pengguna Facebook Dipakai Pilpres AS, Zuckerberg Umbar Janji

Andrew Bosworth pun angkat bicara melalui kicauan di akun Twitter personalnya @boztank. Ia mengaku sebenarnya tak setuju dengan memo yang ia buat dua tahun lalu itu, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Sabtu (31/3/2018), dari Recode.

Ia memiliki tujuan khusus saat menulis memo provokatif tersebut. Ia ingin memicu perdebatan internal, sehingga muncul masukan-masukan dan inovasi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun