Namun, pihak Starbucks tidak menjelaskan apakah akan mengajukan banding atau tidak.
Jadi sorotan
Kasus perselisihan Strabucks dengan Simon Property Group menarik perhatian para pelaku ritel dan perusahaan properti karena tumbangnya ritel tengah mewabah dewasa ini. Bukan hanya di Amerika Serikat, tetapi secara global.
Baca juga: Inikah Awal Runtuhnya Kedigdayaan Ritel Amerika Serikat?
Sengkarut ritel telah membuat pebisnis properti mesti berjuang keras untuk menemukan penyewa baru. Demikian pula dengan peritel yang mesti memikirkan cara untuk tutup tanpa melanggar aturan kontrak.
Meskipun, dalam banyak kasus, jarang sekali hakim memerintah peritel untuk tetap mengoperasikan toko yang terancam bangkrut, ujar sejumlah pakar ritel.
"Saya agak terkejut dengan keputusan tersebut (Teavana mesti terus buka)," kata pengacara spesialis properti, Joshua Stein.
Pakar industri lainnya yang memilih disebut anonim, mengatakan, keputusan hakim di Indiana itu akan menjadi preseden ke depannya.
"Jika Anda adalah peritel yang harus menutup sekumpulan toko berbasis di mal. Anda mestinya ketakutan dengan putusan ini," ujar sumber itu.