Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Niat Menolong di Gerbang Tol, Uang Elektronik Malah Dibawa Kabur

17 Oktober 2017   11:00 Diperbarui: 17 Oktober 2017   12:59 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gerbang tol yang terapkan sistem pembayaran On Board Unit (OBU).

Jakarta, KompasOtomotif - Berada di jalan raya ada baiknya untuk selalu berhati-hati dengan sekitarnya. Bukan hanya soal kendaraan namun juga modus-modus kejahatan yang bisa dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.

Salah satunya dialami pemilik akun Facebook, Runny Belle. Niat baik dia dan suaminya untuk membantu pengendara lain masuk ke tol dengan uang elektronik malah jadi korban tindakan tidak menyenangkan dan penipuan.

Dalam akunnya Runny menceritakan, ia dan suaminya berada di belakang mobil Freed bernomor polisi B 1339 SKD ketika hendak masuk gerbang tol dari arah Puncak, Bogor. Pengemudi mobil tersebut keluar dan menuju mobilnya untuk meminjam kartu elektronik miliknya dengan alasan saldo si pengemudi tidak cukup.

Dipinjamkanlah kartu elektronik tersebut kepada si pengemudi. Namun begitu si pengemudi yang meminjam kartunya men-tap di gerbang, si pengemudi bukannya mengembalikan kartu elektronik tersebut tetapi langsung tancap gas.

Baca : Kendala Transaksi Non-Tunai di Tol Bermunculan

"Beruntung mobil dibelakang berbaik hati meminjamkan kartunya, langsung kita kejar mobil tersebut. Dapat di tol masuk Cikampek, langsung kita berhentikan. Si pengemudi minta maaf langsung mengembalikan e toll dengan beragam alasan," ucap Runny dalam keterangannya.

Namun kesialan Runny tidak sampai disana karena kartu tersebut ditukar oleh si pengemudi. Ketika dirinya men-tap kartu tersebut di gerbang tol Bintara, saldo sudah berkurang tinggal Rp 2000 dari sebelumnya sebanyak Rp 150.000.

"Bisa bayangin kalau satu kartu isinya Rp 50 ribu saja. Dalam 10 mobil yang dikerjain sama pelaku, sehari bisa dapat Rp 500 ribu," ucap Runny.

Dalam masa peralihan dari pembayaran tunai ke elektronik belakangan ini, bisa jadi dimanfaatkan orang untuk mengambil keuntungan. Banyak pengguna jalan yang mengisi saldo pada kartu elektroniknya dengan jumlah yang cukup besar dan ini rentan menjadi sasaran orang yang tak bertanggung jawab.

Untuk menghindar modus seperti ini, jika ingin membantu pengendara lain, turun dari kendaraan dan lakukan proses tap sendiri. Jangan menyerahkan kartu pada orang lain. Tetap bersedia untuk menolong orang lain namun tidak lupa berhati-hati.

Kemudian untuk menghindari kartu ditukar, beri identitas pada kartu atau manfaatkan usaha pembuatan kartu dengan desain yang diinginkan yang saat ini banyak ditawarkan di beberapa situs jual beli. Ini menyulitkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk menukar kartu tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun