Mohon tunggu...
JTO
JTO Mohon Tunggu... wiraswasta -

Berpengalaman mengelola perusahaan penerbitan media cetak dan televisi lokal. Sekarang penulis, pengajar dan pengelola rumah produksi. Memberi pelatihan jurnalistik untuk wartawan dan praktisi kehumasan. Memberi konsultasi bisnis media dan strategi komunikasi. Menulis buku Bisnis Gila (2004) dan Akal Sehat Dahlan Iskan (2014), Semua Orang Bisa Sukses (2015) dan Investasi Mulia (2016) email: intartosaja@gmail.com. Blog: www.catatanmuriddahlan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Bahagia, Obat Kanker Luar Biasa

5 Desember 2016   14:37 Diperbarui: 5 Desember 2016   14:51 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

orang yang putus asa ketika dokter mendiagnosa hidup dengan kanker di dalam tubuhnya. Apalagi kalau kanker itu terdeteksi sudah mencapai stadium akut.

Kanker merupakan jaringan ‘’liar’’ yang hidup di dalam jaringan tubuh yang normal. Kanker sering dianalogikan seperti benalu yang tumbuh di sebuah pohon. Benalunya makin besar, pohonnya makin kurus, kering kemudian mati.

Benarkah demikian? Indira Abidin, direktur Fortune PR yang juga penderita kanker berpendapat sebaliknya. Menurut ahli komunikasi itu, kanker sebenarnya bisa dikendalikan.

Bagaimana caranya? ‘’Berbahagialah ketika menerima kenyataan itu. Inilah cara satu-satunya untuk mengendalikan kanker secara batiniyah,’’ kata Indira dalam wawancara khusus dengan saya dalam rencana penerbitan buku.

Berbahagia? ‘’Ya. Berbahagialah.  Semua yang kita miliki merupakan pemberian Allah. Kekayaan, kesenangan, kesulitan dan rasa sakit merupakan pemberian Allah. Itulah cara Allah menyayangi makhluk-Nya,’’ papar Indira yang didampingi Hana, putri semata wayangnya itu.

Empat tahun silam, Indira dinyatakan dokter mengidap kanker. Tapi dia berusaha menerima kenyataan itu dengan hati yang ikhlas. ‘’Pasti itu pemberian Allah yang terbaik buat saya,’’ kata Indira.

Memang tidak mudah. Tetapi Indira bisa. ‘’Caranya adalah dengan belajar bersyukur terhadap segala yang sudah diberikan Allah kepada saya selama ini. Bersyukur adalah cara belajar untuk merasa bahagia,’’ kata Indira.

Perasaan bahagia ternyata menjadi ‘’penyembuh’’ kanker yang luar biasa. Empat tahun kanker itu hinggap di dalam tubuhnya. Tetapi Indira baik-baik saja. Indira tetap aktif sebagai professional komunikasi, memimpin perusahaan public relations dan advertising agency terkemuka di Indonesia.

Menyadari banyaknya penderita kanker di Indonesia, Indira ingin berbagi pengalaman. Maka dibuatlah sebuah blog pribadi dengan domain www.indiraabidin.com. Lewat blog inilah, Indira berbagi cerita dan membangun motivasi bersyukur ‘’Saya menulis setiap pagi di blog itu,’’ papar Indira.

Jerih payah Indira tak sia-sia. Saat ini sudah lebih dari 38 ribu orang yang merasakan manfaat blog tersebut. Mayoritas adalah ‘’penerima kurikulum’’, istilah yang digunakan Indira untuk menyebut ‘’penderita’’. Kata ‘’kurikulum’’ sengaja dipilih agar kanker tidak dipersepsi sebagai ‘’penyakit’’, melainkan ‘’ilmu’’.

‘’Ada pembaca yang sudah putus asa dan berniat bunuh diri kemudian menemukan kesadaran spiritualnya setelah membaca blog saya. Mungkin ini salah satu rencana Allah untuk saya,’’ kata Indira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun