Mohon tunggu...
Kompasianer Palembang
Kompasianer Palembang Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Palembang

Wadah, ruang silaturrahim, sharing and connecting Kompasianer Palembang menyuarakan Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kelas Pelatihan Pempek Palembang Lemak Nian

30 Juli 2016   23:31 Diperbarui: 31 Juli 2016   11:11 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merugilah orang yang tak menghargai ilmu, termasuk ilmu membuat pempek palembang lemak nian yang itu. Sebab ilmu itu mahal. Mahal karena untuk mahir tak cukup dengan membaca buku, menonton video, melainkan juga dengan banyak berlatih.

Maka beruntunglah Kompal hari ini karena ilmu dan teknik membuat pempek palembang lemak nian yang selain lemak (enak) nian tadi juga bagus bentuknya yang dimiliki Mba Kartika Kariono hasil beliau berguru dan berlatih membuat pempek lemak itu digeber dalam setengah hari. 

Hari ini kami mendapat teknik bagaimana supaya adonan mudah dibentuk. Rupanya adonan disimpan sebentar di freezer. Kami tau teknik membuat pempek telur. Rupanya perlu teknik melubangi dan mengisi serta menutup dengan jari yang tepat (kalau jarinya jempol semua susah hihi). Kami jadi tau cara membuat pempek keriting inovasi baru, rupanya memakai kertas corong seperti hiasan tart lalu dicrotkan pelan pada wadah plastik kecil yang sudah diolesi minyak. Ada teknik memenuhi crotan supaya bentuknya bagus. 

Memasak itu selain pengetahuan dan keterampilan juga menyangkut seni. Jika pemahaman dasar tentang pempek palembang yang enak seperti bahan ikan yang harus segar dan berkualitas baik, tepung yang juga berkualitas baik, pemahaman dasar membuat adonan pempek, yang lain-lain adalah ketrampilan dan seni. Keterampilan dan seni membuat pempek telur, seni membuat pempek keriting, dll.

Siru banget. Alhasil karena belajar membuat 4 jenis pempek, Lenjer besar/kecil, pempek telur, pempek keriting dan pempek kulit krispi kami nyaris menginap di rumah Pak Dues alias kemaleman dan sholat maghrib di sana.

Suasana membuat pempek itu pun makin seru karena tuan rumah, Pak Dues dan nyonya serta anak-anak Pak Dues membuat suasana makin akrab dan kenyang. Ada es buah, ada aneka kue. Dan yang paling seru dan bikin makmin makin betah adalah kopi takalar ditemani goreng ubi. Haiyah kami sampe ngopi dua kali gaes😊.

Betapa meriah hari ini. Kalaulah tak ingat rumah nun di sini mungkin kami jadi lupa pulang. Dapat ilmu sudah, perut kenyang pula kami pun pamit. Terima kasih untuk Pak Dues dan keluarga yang sudah bersedia kami berantaki rumah asrinya. Terima kasih Mba Nita Sumarni yang jadi narsum sejarah pempek. Terima kasih Mba Kartika Kariono yang sudah jadi pelatih keren dan penuh semangat. Terima kasih semua, Dokter Posma, Mba Nana, Haryadi Yansyah, Pak Eko Bepe, Deddy Huang, dan lain-lain

Apa kubilang, memasak itu seksih. Deddy sama Yayan sudah jago bikin pempek, seksi seksi ntar cewe-cewe antri loh.

Salam Kompal. Salam kompak selalu. Salam Kompasiana. Salam Pempek Lemak nian. Salam Nusantara

[caption caption="Sumber: Sok. Kompal"][/caption]





 

 

Sumber: Dok.Kompal
Sumber: Dok.Kompal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun