Mohon tunggu...
Kompak Tawwa
Kompak Tawwa Mohon Tunggu... Freelancer - Komunitas Kompasianer Makassar

Kompak Tawwa merupakan sebuah komunitas yang dibuat khusus untuk Kompasianer Makassar dan sekitarnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Hari Bumi di Rumah Hijau Denassa

23 April 2017   07:07 Diperbarui: 23 April 2017   17:00 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai Hari Bumi Ala Kompak Tawwa di RHD (dok. @KangBugi)

Sabtu, 22 April 2017, untuk pertama kali sejak berdirinya Komunitas Kompasianer Makassar, akhirnya ada juga kegiatan yang bisa diwujudkan. Kegiatan pertama ini bertepatan dengan Hari Bumi, dengan tema “Memaknai Hari Bumi di Rumah Hijau Denassa”.

Apa itu Rumah Hijau Denassa?

Rumah Hijau Denassa atau lebih di kenal dengan nama RHD adalah sebuah konservasi mini yang di dirikan pada tahun 2007 oleh Darmawan Denassa. Tujuan dari berdirinya kawasan konservasi mini ini adalah untuk menyelamatkan kekayaan hayati, baik lokal maupun endemik sekaligus kisah dibaliknya.

Dalam kegiatan pertama ini, peserta yang ikut kurang lebih 6 orang. Meskipun hanya sedikit pesertanya, tapi jangan tanya bagaimana ramenya. Pake bangat loh dan nggak kalah seru! Untuk agendanya bisa teman-teman baca di sini. Dimana salah satu diantaranya adalah menulis bersama. Dalam hal ini semua peserta yang hadir wajib menuliskan makna hari bumi sekurang-kurangnya dua paragraf setelah selesai melakukan observasi ke Rumah Hijau Denassa. Yang mana tulisan itu kemudian dikumpulkan menjadi satu ke satuan, kemudian disebarkan lewat akun Kompak Tawwa.

Mau tahu seperti apa makna hari bumi bagi Komunitas Kompasianer Makassar Tawwa setelah seharian berkunjung ke Rumah Hijau Denassa. Berikut rangkumannya di bawah ini :

Makna Hari Bumi Dalam Perspektif Kang Bugi Sumirat (@Kangbugi)

Hari Bumi, 22 April 2017, bagi saya memiliki makna yang lain, sangat bermakna karena saya mendapat kesempatan yang luar biasa. Luar biasa karena saya diundang mendongeng di dua kesempatan.

Pertama karena diundang mendongeng atau bercerita di sekolah Lazuardi Athaillah Global Islamic School di Komplek IDI, Makassar. Undangan kedua dari Komunitas Kompasianer Makassar (Kompak Tawwa) – dimana sayapun terlibat aktif di dalamnya.

Dikedua kesempatan itu saya mendongeng, menceritakan hal-hal terkait bagaimana kita (terutama anak-anak audiens mendongeng) tergugah atau termotivasi untuk menjaga dan merawat Bumi terutama dengan perbaikan perilaku keseharian kita, misalnya: mengurangi penggunaan AC, hemat listrik, hemat penggunaan air, mengurangi penggunaan kantong plastik, makan sayur-sayuran (biar menjaga kesehatan), perbanyak upaya menanam pohon, menjaga atau menyayangi hewan di sekitar kita (diwakili oleh sosok si Otan – hand puppet yang setia menemani saya bercerita).

Ditambah lagi, pemilihan tempat memperingati hari Bumi yang dipilih oleh rekan-rekan Kompasianer Makassar yaitu di Rumah Hijau  (RHD) luar biasa sangat menginspirasi.

Di RHD kami – Kompasianer Makassar mendapatkan ilmu yang sangat dalam, baik saat kami berkeliling di lokasi RHD maupun saat kami mendapatkan ilmu melalui presentasi pemilik RHD tersebut (Bapak Darmawan Denassa) tentang bagaimana kisah atau sejarah serta visi dan misi RHD. Kepedulian kami mendadak meningkat saat kami bahkan masih di RHD. Interaksi yang dilakukan oleh kamipun menunjang semangat kami untuk lebih menambah awareness kami untuk mendukung segala upaya untuk merawat dan menjaga bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun