Mohon tunggu...
de Gegan
de Gegan Mohon Tunggu... Petani - LAbuan Bajo | Petani Rempah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa saja dari kampung. Agar dibaca oleh orang orang kampung lainnya, yang kebetulan berada di kota atau di sebelah lingkaran bumi ini.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Labuan Bajo Keren Tanpa Sampah

27 Mei 2019   05:36 Diperbarui: 27 Mei 2019   05:53 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi pantai dilabuan bajo dipenuhi sampah (dawainusa.com)

Eksistensi Pariwisata di Labuan Bajo sedini terkesan kurang greget karena masih belum bisa memerangi sampah. Masalah sampah ini sudah ada sejak 2004 dan hingga kini pun masih belum tuntas.

Di Labuan Bajo dapat dengan mudah menemui banyak sampah terutama di kawasan pantai, atau di dermaga pelelangan ikan di mana banyak sampah kemasan rumah tangga, kayu, kaca dari botol minuman, sampai terpal. Sementara di darat, selokan dipenuhi sampah kemasan minuman.

Bahkan ada-ada saja kapal-kapal wisata ada yang membuang sampah kemasan plastik makanan dan minuman ke laut. Mental-mental "kepala batu" seperti inilah awal dari rusaknya citra pariwisata itu sendiri.

Sampah di Labuan Bajo harus ditindak secara serius

Jika melihat pertumbuhannya yang tidak sebanding dengan kemampuan dalam pengelolaan sampah, tentu dibutuhkan peran stakeholder lain karena memang pengelolaan sampah ini jadi tanggung jawab semua untuk ditanggulangi.

Jika ditelisik lebih lanjut memerangi sampah ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan juga partisipasi masyarakat, terkhusus para pelaku industri pariwisata.

Penulis berkeyakinan bahwa Pemerintah daerah Mabar sepatutnya memastikan pelabuhan-pelabuhan, pasar, tempat-tempat umum dan  ditempat obyek wisata lain untuk mampu mengelola sampah dengan benar. Tak hanya itu juga perlu melakukan edukasi kepada masyarakat pesisir agar tidak membuang sampah dilaut serta menggalakkan kegiatan bersih- bersih pantai setiap bulan.

dokpri
dokpri
Memang menurut hemat saya, sejauh ini Pemerintah Mabar sudah melakukan upaya-upaya penanganan, namun sampah dengan cepat kembali menumpuk akibat aktivtias kapal maupun sampah terbawa arus dari pulau-pulau kecil di sekitarnya. Alangkah baiknya Pemda Mabar Membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru di Labuan Bajo

Dilansir dari phinemo.com, data Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Manggarai Barat menyebutkan luas TPA di Labuan Bajo adalah 25 meter x 90 meter. Sedangkan dalam satu hari Labuan Bajo memproduksi 112.4 meter kubik sampah atau setara 12,8 ton.

Luas tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Labuan Bajo juga terbilang tidak seimbang dengan produksi sampah harian. Adapun faktor lain yaitu sarana pengangkutan sampah yang belum maksimal sehingga beberapa tong sampah di sekitaran kota labuan bajo tampak penuh sampai menggunung.

Tentu saja jika tak segera diatasi, hal itu jadi sesuatu yang tak sedap dipandang mata bagi wisatawan. Apalagi tumpukan sampah yang tak kunjung diatasi, bisa merusak lingkungan dan ekosistem biota laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun