Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Daripada Sekolah Jam 5 Pagi, Mending Jam 12 Siang

2 Maret 2023   06:45 Diperbarui: 2 Maret 2023   06:46 1074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daripada ke Sekolah Jam 5 Pagi, Mending jam 12 Siang (gambar: kompas.tv)

Lama kelamaan, film seri pun sudah bosan. Saya mulai belajar begadang dengan membaca komik atau cerita anak. Kalau ditanya mama, jawabannya selalu sama, "masih ada esok."

Nyatanya, tidak demikian. Karena keasyikan begadang saya pun mulai bangun telat. Dari yang biasanya jam 7 pagi, molor terus hingga jam 10 pagi. PR dan review sudah tidak lagi menjadi rutinitas.

Ada yang hilang dari pola kehidupan bersekolah seperti ini. Waktu yang seharusnya digunakan untuk tidur siang lenyaplah sudah. Waktu untuk bercengkrama dengan saudara-saudara sudah punah. Waktu bermain sore dengan anak tetangga tidak usah dipikirkan. Waktu belajar bersama tidak ada lagi.

Apa yang terjadi?

Saya menjadi orang aneh sendiri di keluarga. Dan, juga di lingkungan. Sebagai imbasnya dari murid "cerdas" menjadi murid yang hampir tinggal kelas.

Ah, tentu saja ini hanya alasan saja. Karena dari 66 murid di kelasku, hanya segelintir orang yang seperti diriku. Untungnya mama menyadari bahwa prestasi akademik anak juga harus disokong keluarga.

Pada saat naik ke kelas 4, beliau pun meminta pihak sekolah untuk kembali memasukkan namaku di kelas A. Murid-murid yang bersekolah normal. Hasilnya? Tentu saja saya kembali jadi juara kelas. Jika tidak, maka tulisan ini tidak perlu dibuat lagi.

Bagi saya, ada hal-hal yang tidak bisa diubah. Jam 7 pagi adalah saatnya manusia beraktivitas. Begitu pula murid-murid sekolah. Toh, pada saat mereka kuliah hingga bekerja, rutinitas ini juga umum dipraktikkan. Tidak semua anak akan memilih sebagai pedagang di pasar yang bangun jam 3 pagi.

Bolehlah keluar dengan ide brilian, tetapi harap berada dalam koridor yang wajar. Atau mungkin saja si Gubernur punya pertimbangan yang lebih masuk akal?

Mungkin saja; agar rezeki anak sekolah tidak kedahuluan dipatuk ayam. Mungkin saja itu!

**

Acek Rudy for Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun