Istriku,
Aku tahu engkau membaca mantra jelang tidurku. Nafasmu engkau hembus ke dalam hidungku, setelah kau rapal ayat-ayat gaib yang belum pernah kudengar.
Istriku,
Aku tahu engkau benci perangaiku. Dalam setiap ucapanku, teriris kalimat-kalimat pendosa tentang arti dari sebuah perkawinan. Hubungan yang sudah lama membosankan.
Istriku,
Aku tahu engkau menaruh sihir dalam minumanku. Tatapan matamu begitu mencemaskan saat aku meneguk habis kopi yang engkau racik
Istriku,
Aku tahu engkau cemburu kepadaku. Dalam perjalanan hidupku, selalu ada wanita lain yang mendampingiku. Mereka cantik tak seperti dirimu. Sosok wanita tua yang sudah renta.
Istriku,
Aku tahu engkau menaruh azimat di dalam tas kerjaku. Pada bagian yang jarang tersentuh. Sesekali dua engkau membukanya. Hanya untuk memastikan jika jimat itu belum aku buang.