Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

30 Hari Rehat di Kompasiana, 30 Hari "Berdansa dengan Kematian"

27 Januari 2023   08:07 Diperbarui: 27 Januari 2023   14:44 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Novel Berdansa dengan Kematian (design by: Andri Sonda)

Pemuda itu menjabat tangan seluruh anggota rombongan dan memperkenalkan dirinya, "Nama saya Basuki Wahyono. Panggil saya Mbah Ukik, Kepala Desa di sini," Ia menjabat tangan seluruh anggota rombongan. Setelah itu, ia tersenyum lebar. "Jangan khwatir dengan panggilan Mbah. Aku bukan kakek tua yang menyamar. Nama panggilan itu sudah melekat padaku, sejak aku kecil. Dipanggil Mbah karena gayaku yang suka menggurui. Hehehe." Mbah Ukik terkekeh-kekeh.

Dan masih ada beberapa lagi. Tiga di antaranya adalah Tante Widz (Widz Stoop) sebagai istri mafia, Pak Tjiptadinata Effendi sebagai seorang guru sekolah yang baik hati, dan juga pak Firdaus (Ayah Tuah) sebagai guru killer. Oh ya, mohon maaf saya belum meminta izin menggunakan dua nama terakhir ini.

Dan, juga ada dua nama yang kucomot dari teman Kompasianer Mettasik. Si Sumana Devi sang peri kecil dan Tante Iing (Felicia) sebagai ibu angkat Arundaya.

Progress sementara disusun. Ada seorang Kners senior yang membantu saya dalam proses penyuntingan. Namanya? Entar aja ya, biar ada kejutan. Sekalian dengan kejutan-kejutan lainnya yang belum aku ungkap dulu.

Ah, cukup ah. Tulisan ini sudah kepanjangan. Nanti bisa menjadi novel lagi. Tapi, Btw, Mba Retno memberikanku tantangan, "Mas Rudy, siap-siap buat sekuelnya ya."

Saya menjawab, "Siap." Dan saat ini, buku novel kedua sementara kukerjakan. Judulnya cukup unik: "Berdansa dengan Kematian: 16/7."

Mengapa 16/7? Karena itu terkait dengan mistisme angka. Sesuatu banget yang sesuai pengetahuannku sebagai seorang Numerolog. Sebagian tokoh pada buku pertama akan tetap ada, sebagian lagi rehat dulu, sebagian lagi ada yang baru. Dan mereka bisa saja berasal dari nama-nama Kners sahabatku. Semisalnya Muthiah Alhasany sebagai guru Sufi, Lilik Fatimah Azzahra sebagai guru silat, dan Arief R. Saleh sebagai guru-guruan. Eh... 

Atau bisa juga kamu, kamu, dan kamu.

Dengan demikian, melalui tulisan ini saya juga ingin meminta izin kepada teman-teman semua. Mungkin saya akan rehat lebih lama lagi di Kompasiana.

Namun, saya tidak pernah melupakan kalian semua. Karena tanpa Kompasiana, saya tidak mungkin jadi penulis. Tanpa Kompasianer, novel ini tidak akan pernah terwujudkan. Terima kasih banyak saya ucapkan.

Sesekali saya masih hadir di Kompasiana untuk membaca, menyapa, dan sesekali pun masih menulis, tetapi tidak aktif seperti dulu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun