Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kasus Viral Alfamart, Kenali Momok "Retail Shrinkage"

16 Agustus 2022   06:01 Diperbarui: 17 Agustus 2022   16:35 2340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salah satu rak berisi barang belanjaan di sebuah toko ritel. Sumber: Unpplash/Mehrad Vosoughi

Sejatinya kasus yang terjadi pada Alfamart di Tangerang adalah hal yang biasa. Bukannya meremehkan perisiwa si ibu yang diduga mencuri coklat di sana, tapi kasus mengutil (shoplifting) terjadi hampir setiap hari di setiap toko, di mana-mana.

Berawal dari rekaman seorang pegawai Alfamart atas seorang ibu yang "lupa membayar" setumpuk coklat. Lalu disambung dengan unggahan lainnya di medsos. Si karyawan mengucapkan permohonan maafnya karena telah melanggar UU ITE karena menyebarkan video aksi pencurian tersebut.

Pihak Alfamart menyesalkan kejadian tersebut, manajemennya lalu menempuh jalur hukum. Aksi si ibu membawa pengacara ke dalam toko dianggap sebagai tindakan arogan dan intimidasi kepada karyawan.

Peristiwa yang sama juga pernah saya rasakan. Kala itu medsos belum dikenal luas seperti saat ini. Ada seorang anak remaja yang mengutil di tempat usahaku. Ia membuka sebungkus biskuit mini dan memakannya di tempat. Ketahuan oleh karyawan, ia pun diminta untuk membayar.

Namun, karena si remaja tidak punya uang, manajer toko lantas menelpon orangtuanya. Bukannya minta maaf, si ayah malah datang bersama oknum berseragam. Mengancam manajer toko atas tuduhan pencemaran nama baik.

Tidak mau mencari masalah, manajer toko pun memilih damai. Tentunya dengan kuping yang sedikit panas, tersiram makian yang mendidih.

Ya sudahlah...

Biskuit di tokoku, coklat di Alfamart. Kalau mau dihitung, jumlahnya tidak seberapa. Tapi pertanyaannya, siapakah yang akan menanggung kerugiannya.

Sebagai pemilik toko, saya sudah mengantisipasi hal ini. Sekian persen telah kusisihkan untuk menanggung kerugian-kerugian semacam ini. Pada akhir tahun hitung-hitungan pun dilakukan.

Seluruh kerugian akibat kehilangan barang dan sejenisnya akan dipotong dengan sekian persen yang ditabung. Jika masih lebih, maka sisanya akan dibagikan kepada karyawan sebagai bonus tahunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun