Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerusuhan Maria Hertogh, Ketika Pengadilan Singapura Tidak Memahami Muslim

9 Juli 2022   05:18 Diperbarui: 9 Juli 2022   05:50 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maria berdalih bahwa ibu kandungnya telah melepaskan hak asuhnya kepada Aminah. Soewaldi Hunter, kakak Adeline juga memberikan kesaksian yang mendukung pernyataan Maria.

Tapi Pengadilan Negeri Singapura bergeming. Mereka bahkan bertindak lebih jauh lagi. Maria harus dikirim kembali ke Belanda, kepada keluarga kandungnya.

Che Aminah tidak tinggal diam, ia mengajukan banding dan memenangkan perkara. Alasannya diterima, Pengadilan Tinggi beralasan Konsulat Jenderal Belanda tidak memiliki hubungan darah.

Che Aminah puas, ia merasa telah menang. Sayangnya ia melakukan kesalahan fatal. Pada 1 Agustus 1950, Che Aminah mengawinkan Maria dengan Mansoor Adabi. Mansor adalah seorang pria terhormat dari Kelantan. Kala itu ia berusia 22 tahun. Sementara Maria masih berusia 13 tahun. Masih di bawah umur.

Secara budaya, apa yang dilakukan Che Aminah sah-sah saja. Ia melakukan proses yang disebut Nikah Gantung. Meskipun sudah resmi suami istri, tapi Mansoor dan Maria masih belum bisa tinggal serumah, hingga Maria cukup dewasa.

Bagi kaum Muslim Malaya di zamannya, nikah gantung ini adalah praktik yang umum. Meskipun berembel-embel "nikah", praktik ini tiada bedanya dengan pertunangan.

Tapi bagi orang Belanda, "nikah" adalah nikah. Merasa telah "dikalahkan" oleh Che Aminah, keluarga Hertogh pun melakukan serangan balasan.

Media massa di Belanda menjadi alat propaganda. Diberitakan jika Che Aminah adalah sosok yang seronok, dan Maria sebenarnya teraniaya.

Lalu muncullah gerakan solidaritas dari negeri leluhur Maria. Bertha Hertogh Committee terbentuk alamiah. Dalam waktu singkat, terkumpul dana dari masyarakat sebanyak 80.000 gulden. Jumlah ini untuk mengongkosi perlawanan balik keluarga Hertogh terhadap kasus Maria.

Di sisi yang lain, kaum Muslim Singapura tidak terima. Perlawanan Belanda dianggap mencoreng tradisi Nikah Gantung yang sudah menjadi bagian dari budaya Muslim. Gerakan perlawanan ini juga mendapat dukungan dari pelbagai komunitas Muslim dari negara lain. Indonesia, Pakistan, hingga Arab Saudi.

Adeline lalu berangkat ke Singapura, ia mengajukan pembatalan nikah gantung Maria dengan Mansoor. Serangan selanjutnya juga ia layangkan kepada Che Aminah. Adeline mengakui jika ia tidak pernah setuju dengan proses adopsi tersebut. Alasannya, hanya dititip sementara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun