Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yoshio Kodama, Tokoh Yakuza dalam Pusaran Hidup Bung Karno

21 Oktober 2021   06:32 Diperbarui: 21 Oktober 2021   06:33 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yoshio Kodama, Yakuza dalam Pusaran Kisah Hidup Bung Karno (kurio.id)

Pada awal tahun 1958 Presiden Soekarno pernah berkunjung Jepang. Namun, bukan sebagai presiden RI, karena itu bukanlah agenda kenegaraan.

Akibatnya, Polisi Jepang pun menolak memberikan perlindungan kepadanya. Padahal kondisi negara sedang kacau. Ada kelompok anti-Soekarno berbahaya. Konon jaringan mereka cukup kuat di Jepang.

Bingunglah Iskandar Ishak, Konsul Jenderal Indonesia di Tokyo. Akhirnya ia menghubungi kawannya, Kolonel Sambas Atmadinata, Menteri Urusan Veteran di era Soekarno.

Melalui jaringannya di Jepang, Sambas mendapat rekomendasi. Ia diminta menghubungi seseorang yang bernama Yoshio Kodama.

Kodama adalah orang yang berpengaruh di Jepang pada masa itu. Tokoh konservatif aliran sayap kanan, dan juga keturunan Samurai. Ia punya banyak anak buah yang rela mati demi kehormatan.

Syahdan jasa pengawalan Kodama pun disetujui Soekarno. Entah apakah Bung Karno tahu jika organisasi yang dipimpin oleh Kodama juga dikenal dengan nama Yakuza?

Kodama kemudian mengutus 20 orang terbaiknya. Soekarno pun aman dalam pengawalan selama delapan hari di Tokyo.

Namun, cerita tidak berakhir sampai di situ. Yakuza adalah organisasi bawah tanah dengan jaringan internasional. Begitu pula dengan sang pemimpin, Yoshio Kodama.

Selama PD II, Kodama punya rekor buruk. Oleh Amerika ia dikenal sebagai penjahat perang. Tapi, kepentingan politik telah beralih. Jepang bukan lagi musuh.

Amerika lebih khwatir kepada komunis. Begitu pula Kodama. Ia adalah salah satu pendiri Liga Antikomunis di Asia. CIA pun menggandengnya, dijadikan mata-mata untuk mengawasi perkembangan bahaya laten dari negeri seberang.

Karena dicap sebagai penjahat perang, Kodama tidak bisa memiliki jabatan publik. Namun, dengan lihainya ia mencengkram kekuasaanya melalui jaringan bawah tanah yang sangat berpengaruh.

Diminta menjaga Soekarno, tidak sesederhana itu. Soekarno dikenal sebagai anti imperialisme. Ia juga punya hubungan erat dengan Blok Timur -- musuh Amerika.

Yang pasti, secara tidak langsung Kodama juga memberikan "oleh-oleh" kepada Soekarno. Dari sumber (3), disebutkan bahwa Yakuza terlibat dalam perjodohan Naoko Nemoto alias Ratna Sari Dewi dengan Soekarno.

Bukan hanya satu, tapi dua. Gadis Jepang lainnya bernama Sakiko Kanase. Ia juga dinikahi Soekarno pada 1958, namun kalah terkenal dari Ratna. Kisah berlanjut dengan aksi bunuh diri Sakiko 6 tahun kemudian.

Baca juga tulisan Kompasianer Widatmoko: Ratna Sari Dewi, Bukan Perempuan Jepang Pertama yang Dinikahi Bung Karno

Konon ada keterlibatan agen CIA yang bernama Ryoichi Sasakawa pasca kejatuhan Soekarno. Ia ditenggarai memiliki hubungan dekat dengan Yoshio Kodama.

Sampai sejauh mana kebenaran kisah ini? Tidak ada yang tahu pasti.

Namun, Yoshio Kodama bukanlah tokoh fiktif. Ia ada dan kisah hidupnya diangkat dalam sebuah buku otobiografi dengan judul; "I Was Defeated."

Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan menjadi buku best seller.

 

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun