Tobat jadi kumat. Jangan salahkan Acek. Rasanya, semua penghuni gang sapi juga pada gerah. Gegara anime yang mendominasi, tomat tak lagi bisa ber-ereksi (baca: ber-koalisi).
Jadilah seks diusulkan sebagai ketua RT. Semuanya demi gengsi anak-anak gang sapi yang terlalu banyak menonton Youtube sapi melahirkan.
Si Engkong sampai harus menyebut nama Tuhan tiga kali untuk merelakan posisinya sebagai bapak sapi (sebutan ketua RT di gang sapi). Ia rela seks yang menggantikannya, karena memang Engkong pilu di masalah yang satu ini.
Acek yang ikut-ikutan tidak mau ikut-ikutan. Abstain terhadap hasil pertemuan warga Gang Sapi; "Pelajaran seks dalam keluarga itu wajib hukumnya."
Alat peraga manusia pun disiapkan. Aktornya adalah Daeng KP yang entah dimana (karena ia tidak akan membaca tulisan ini). Artisnya? Siapa lagi kalau bukan Diva (disklaimer). Â
Lantas pengakuan demi pengakuan pun bermunculan. Warga gang sapi membongkar kepolosonnya terhadap subjek Kamasutra yang sudah dilupakan Acek.
"Ada yang sudah nikah 40 hari 40 malam tapi belum pernah bersetubuh (dengan sapi)." Lha, iya lah.
"Ada yang baru bisa hamil setahun setelah menikah. Itupun setelah dibacakan Kamasutra" Lah, iya lah. Kan yang bacain Kamasutranya, Acek.
Setelah berpanjang lebar ngalor ngidul tak karuan saking ngeresnya, keluarlah sebuah rekomendasi kepada Admin Kompasiana;
"Jadikanlah Pendidikan seks sebagai topik pilihan, walau engkau tak akan mendengarkannya."
Alasannya, karena anggota Gang Sapi punya banyak persamaan. Mereka lugu, tapi jago. Mereka polos, tapi pengalaman.