Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Skenario Soeharto Siapkan Sosok Ini Jadi Presiden ke-3 RI

11 Oktober 2021   04:35 Diperbarui: 11 Oktober 2021   06:04 1601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skenario Soeharto Siapkan Sosok Ini Jadi Presiden ke-3 (cnbcindonesia.com)

"Apakah Bapak sudah mempersiapkan pengganti untuk melanjutkan pembangunan?"

Pertanyaan ini diajukan oleh salah satu anggota KNPI kepada Presiden Soeharto, sesaat sebelum Pemilu 1997 berlangsung. Subyek yang peka untuk dibahas pada zamannya. Siapakah calon presiden yang diinginkan Soeharto

Soeharto hanya senyum, dan batuk-batuk kecil. Ia lalu menjawab diplomatis; "Mekanisme sudah ada, orangnya juga sudah ada. Satu dari 180 juta orang Indonesia. Saya tidak berambisi menjadi presiden seumur hidup. Tidak pelu ribut-ribut."

Soeharto lantas kembali bertanya, "kapan saya berhenti?" Mendengarkan pertanyaan tersebut, suasana ruangan berubah tegang.

"Yang pasti, bukan di tengah jalan, kaena itu sama dengan melanggar hukum," lanjut Soeharto sambil batuk-batuk lagi.

Sesaat para anggota KNPI baru tersadar jika Soeharto marah. Salah satu dari mereka pun berdiri dan berkata, "[...] kami berharap bapak bersedia dipilih lagi, keteladanan Bapak sudah Bapak tunjukkan selama ini."

Kisah ini dikutip dari buku, "Sisi lain Istana Dari Zaman Bung Karno Sampai SBY, karya J.Osdar (2014).

Menjelang akhir era Soeharto, pertanyaan dan pernyataan yang paling ditunggu-tunggu masyarakat adalah, siapakah yang akan menjadi presiden ke-3 RI?

Banyak figur yang sempat mencuat. Di antaranya adalah Sudarmono, Harmoko, Habibie, begitu pula nama Letjen Prabowo Subianto.

Tri Sutrisno sempat muncul ketika ia menjadi Wapres pada periode 1993-1998. Namun, ketika ia tidak lagi terpilih untuk kedua kalinya, spekulasi tersebut pun hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun