Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tidak Perlu Repotin Tuhan, Ada 7 Hukum Alam

2 Oktober 2021   18:10 Diperbarui: 2 Oktober 2021   18:12 2843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seven laws of the universe (twinkl.es)

"Jika Tuhan tidak ada, maka sangat penting untuk menciptakan-Nya."

Ini adalah kutipan terkenal dari filsuf Prancis abad ke-18, Votaire. Sangat kontroversial, tetapi tidak mengherankan. Votaire adalah seorang kritikus terhadap organisasi-organisasi agama yang muncul pada saat itu.

Jika dipikir dengan tenang, Voltaire juga tidak sepenuhnya salah. Kepercayaan kepada Tuhan sangat dibutuhkan agar masyarakat berfungsi. Khususnya dalam mencari "jawaban yang tidak memiliki jawaban."

**

Konflik kepercayaan telah ada sejak manusia bertanya tentang keberadaan Tuhan. Setiap suku, ras, dan bangsa memiliki persepsinya masing-masing tentang arti dari Tuhan.

Namun, seperti kata Voltaire, Tuhan dibutuhkan atas "jawaban yang tidak memiliki jawaban." Jawaban ini seringkali menghampiri kita, jika penderitaan sudah datang menerpa.

Mengapa aku miskin dan dia kaya? mengapa orang yang kucintai meninggalkanku? Mengapa kemalangan ini menimpaku? Dan sederet pertanyaan yang siap meledak dari benak setiap individu.

Manusia diciptakan dengan dua belahan otak. Masing-masing untuk menangani logika dan intuisi. Sayangnya, kedua hal ini justru sering berbenturan. Apalagi jika bersentuhan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas.

Jelaslah demikian, sifat manusia yang banal tidak bisa dibandingkan dengan keilahian-Nya.

Untuk mendamaikan konflik ini, maka kaum otak kiri dan kanan harus duduk bersama. Diperlukan solusi yang berlogika sekaligus intuitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun