Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

3 Ramalan tentang Soeharto jadi Presiden, Nomor 3 Dibayar Mahal

25 September 2021   07:42 Diperbarui: 25 September 2021   07:45 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
3 Ramalan Tentang Soeharto Jadi Presiden. Nomer 3 Dibayar Mahal (manado.tribunnews.com)

Bulan Mei 2017 pernah ada video yang viral di dunia maya. Isinya tentang ramalan almarhum Presiden ke-4, Gus Dur. (sumber: tribunnews.com)

Dalam video tersebut, ada beberapa tokoh seperti mantan Kapolri Sutarman, Menko Maves Luhut Binsar Pandjaitan, K.H. Said Aqil Siradji dan beberapa tokoh lainnya. Konon, prediksi Gus Dur tentang tokoh yang tampil benar-benar terjadi.

Selanjutnya video tersebut menyimpulkan mengenai 7 ramalan Gus Dur. Enam sudah terjadi, dan satu lagi belum.

Keenam ramalan Gus Dur tersebut adalah; 1) Lengsernya Soeharto, 2) Dirinya menjadi Presiden, 3) KH. Said Agil menjadi Ketua Umum PBNU, 4) Jenderal Sutarman jadi Kapolri, 5) Ahok jadi Gubernur, dan 6) Jokowi jadi Presiden.

Nah, ramal meramal memang sangat erat dengan tongkat estafet kepemimpinan di negeri ini. Belum 2024 saja, sudah banyak peramal kondang yang memprediksi siapa-siapa saja yang bakal jadi Presiden RI ke-8.

Namun, bisa dimaklumi. Sejak zaman Soeharto menjadi presiden ke-2, ramalan Joyoboyo tentang Satrio Piningit dan No-To-No-Go-Ro telah ramai mengisi bursa presiden ke-3 RI.

Lantas setelah Soekarno, Soeharto, muncul-lah Habibie, lalu Gus Dur, dan Megawati. Tidak berkonotasi "No" sama sekali.

Tapi, itu tidak penting. Hingga kini mitos Satrio Pininggit masih berlangsung. Entah sampai kapan.

Ternyata sebelum menjadi presiden, Soeharto juga telah banyak menerima wangsit bahwa ia akan menjadi presiden.  

(1)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun