Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Masakan Kanton, Hokkien, Hakka, dan Teochew

20 September 2021   06:13 Diperbarui: 20 September 2021   06:17 6224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, masakan Kanton juga sangat memperhatikan kesegaran bahan baku. Ia harus segar dan empuk. Jika Anda ke restoran khas Kanton, seringkali makanan laut yang masih hidup tampak terpajang dalam akuarium di depan restauran. Pengunjung bisa langsung memilih.

Di Indonesia sendiri, restauran Kanton sudah mulai banyak bertebaran. Khususnya yang bernuansa Hong Kong Style. Yang paling terkenal adalah aneka daging panggang yang biasanya terpampang pada etalase utama restaurant tersebut.

Selain itu, tahukah Anda jika Dimsum lahir dari kebiasaan orang Kanton daratan? Khususnya oleh penduduk Hong Kong yang mayoritas bersuku Kanton. Dimsum sendiri adalah dialek Kanton yang berarti kudapan. Namun, ia juga memiliki arti harafiah lainnya, yaitu "menyentuh hati."

Dim sum (travel.kompas.com)
Dim sum (travel.kompas.com)

Di zaman dulu, penduduk Hong Kong menyantap dimsum sambil minum teh di pagi atau sore hari. Kebiasaan ini kemudian berkembang hingga ke negara Asia Tenggara lainnya, sehingga restoran-restoran yang menyediakan dimsum hanya beroperasi pada pagi hingga menjelang siang saja.

Kendati demikian, tidak semua masakan yang tersedia pada menu dimsum adalah makanan asli Kanton. Isinya sudah bermacam-macam dan mengikuti pola makanan china kekinian.

Masakan Hokkien

Perbedaan utama dari masakan Hokkien dan Kanton adalah dari teknik memasaknya. Makanan Hokkien mengutamakan teknik rebus, mengukus, braising (memasak perlahan), dan stewing (merebus perlahan).

Orang Hokkien mendominasi banyak daerah di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Kuliner "asli" peranakan Malaysia dan Singapura sendiri banyak terpengaruh dengan gaya memasak ala Hokkien.

Salah satunya yang paling terkenal adalah Bak Kut Teh. Kendati demikian, sup iga babi yang satu ini tidak ditemui di daerah asalnya. Ia merupakan ciptaan dari komunitas Hokkien perantauan di Malaysia.

bak kut teh (tripadvisor.co.id)
bak kut teh (tripadvisor.co.id)

Selain itu, ada pula beberapa makanan khas semenanjung lainnya, seperti Mie Hokkien, Prawn Mee, dan Laksa. Kendati demikian, jenis-jenis masakan ini juga sudah bercampur dengan kebudayaan Melayu, Arab, dan India yang juga banyak di Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun