Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indonesia Krisis Pawang Hujan, Jangan Sampai Punah

4 September 2021   04:41 Diperbarui: 4 September 2021   06:01 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia krisis pawang hujan (correcto.id)

Tiada bedanya dengan doa khusyuk. Caranya saja yang mungkin berbeda dengan laku keyakinan saat ini, padahal tujuannya sama.

Mereka adalah pencinta damai dan juga pelaku sekaligus penjaga kelestarian alam pertiwi. Kemampuan mereka melihat tanda-tanda alam adalah wujud kepedulian terhadap pesan semesta.

Beberapa benda yang digunakan dalam prosesi adalah simbol alamiah. Misalkan sapu lidi sebagai bentuk menyapu keburukan dari dalam diri.

Cengkeh, cabai, beras, dan lain sebagainya digunakan sebagai sesajen. Itu adalah simbolisasi dari rasa syukur terhadap berkah Tuhan kepada umat manusia.

Tiada yang gaib, kecuali pandangan manusia modern. Otak yang semakin pendek akibat arus teknologi membuat segala jenis makna tradisi telah berubah menjadi hantu gentayangan di siang hari.

Pawang hujan dilirik secara parsial. Lekat dengan dunia klenik yang sudah seperti barang antik. Faktor budaya di balik eksistensi, tidak lagi mendapatkan tempat di sana-sini.

Atau mungkinkah gegara itu hingga bencana selalu datang menyerang? Dunia sudah krisis pawan hujan. Bukan sosok yang bisa mendatangkan atau menghalau hujan. Semuanya bisa digantikan dengan teknologi.

Tapi, yang dibutuhkan adalah figur yang bijaksana, yang bisa bersahabat dengan alam, yang paham akan keseimbangan semesta, dan mampu menjinakkan keganasan alam melalui perdamaian.

Semuanya ada pada diri seorang pawang hujan yang kini sudah hampir hilang tertelan bumi.

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun