"Aku sedih, semoga ia insaf. Hiksss..."Â Gak epek!
Mana tuduhannya pun masih santun. Pake nama inisial segala. Gak epek!
Ingat ya,sang garong sialan ini memang bukan manusia.
Nyatanya dari perbincangan, disebutkan jika mereka menggunakan sistem bot apaan tuh. Saya mah bukan orang pintar, gak tahu juga dengan jumlah keuntungan yang mereka dapatkan dari aksi ngegarong ini.
Monetisasi atau menghasilkan uang dari situs dan konten yang dikelola. Entah si garong ini dapat berapa. Saya pun tidak peduli.
Pun jika tulisan saya dijiplak, saya juga tidak peduli. Sebabnya nama saya sudah pasaran.
Tapi, saya terganggu dengan suara berisik kamar-kamar sebelah yang menangis tersedu-sedu gegara karya intelektualnya direngut paksa.
Jadilah tulisan ini dibuat. Paling tidak ada dua tulisan terkait hal ini yang ditulis oleh Kompasianer Ruang Berbagi dan Ari Budiyanti;
Baca juga:Â Susah-susah Nulis di Kompasiana tapi Dijiplak Situs Nakal: Sakitnya tuh Di sini.
Seharusnya tulisan tersebut menjadi pesan pengingat azab bagi sang garong. Tapi, yang terjadi sungguh di luar dugaan.