Virus Corona telah bersahabat dengan umat manusia. Mereka bebas berkunjung dari rumah ke rumah tanpa permisi.
Terinfeksi virus corona sudah bukan aib lagi, layak dimaklumi karena status pandemi.
Siang ini saya mendapat kabar dari seorang sahabat di Surabaya. Ia sedang panik. Ibunya masuk rumah sakit gegara Covid. Ada kormobidnya lagi.
Kedua orangtuanya tinggal berdua. Ditemani seorang suster bagi ayahnya yang terkena Parkinson. Anak-anaknya tinggal terpisah.
Hingga suatu hari, anak bungsu datang mengunjungi. Ia bekerja di kota Malang.
Selang beberapa hari, si bungsu terindikasi Covid. Tidak pakai lama, ibunya pun terinfeksi.
Pertanyaan pertama datang dari pihak keluarga, "mama kenanya dari mana?"
Si bungsu pun jadi bulan-bulanan. Dianggap sebagai penyebar wabah. Istrinya tidak terima, balas menuduh jika sang mertualah yang lebih dulu kena.
Istri si bungsu menuduh tukang pijit yang rutin menangani ayahnya. Padahal sudah tiga bulan sejak layanan terakhir.
Sahabat saya tidak terima. Ia yang mengusulkan layanan pijat bagi ayahnya. Jadilah pertengkaran tidak perlu.
