Mayat-mayat anggota Pemberontak Prancis Maquis bertebaran di jalanan luar Biara. Jerman memberi contoh agar tidak ada perlawanan.
Pada bulan Juni 1944, pasukan SS ditarik ke Normandia. Di sana mereka harus melawan serangan sekutu yang dikenal dengan sebutan D-Day.
Tapi, dalam perjalanan mereka masih terus membantai penduduk setempat. Semacam pesan agar menunggu mereka kembali.
Untung, Jerman berhasil dilumpuhkan di Normandia. Sekitar 5000 orang tentara meninggal dan 200 tank dan kendaraan tempur lainnya hancur.
Setelah Jerman kalah, Prancis Selatan pun bebas. Anak-anak Yahudi dikembalikan ke orangtuanya satu-persatu. Meskipun Helene dan Annie selamat, Ida adiknya dan kedua orangtuanya mati terbunuh.
Mereka berdua masih hidup dalam usianya yang ke-90an. Mereka masih mengenang jasa Suster Denise, dan memberikannya gelar "Notre Dame de la Guerre" atau "Ibu Pelindung Peperangan"
Suster Denise tetap tinggal di biara, hingga ia meninggal pada tahun 2006 di usianya yang ke-94. Pada akhir-akhir hidupnya, ia masih membantu anak-anak pengungsi dari Afrika Utara.
Pada tahun 1980, Suster Denise diberi penghormatan sebagai "Orang yang bertindak patut di antara bangsa-bangsa" oleh Holocaust Memorial Center.
Di Capdenac, Prancis, nama Suster Denise menjadi nama sebuah jalanan. Tugu peringatan baginya juga didirikan di depan halaman biara.
Di depan tugu tertulis (terjemahan);
Pohon cedar ini ditanam pada tanggal 5 April 1992 untuk mengenang penyelamatan 83 anak Yahudi (dari Desember 1942 hingga Juli 1944) oleh Denise Bergon...