Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Res Publica, Universitas Tionghoa yang Tertuduh PKI, Kini Trisakti

22 Juni 2021   04:48 Diperbarui: 25 Juni 2021   18:49 5908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Res Publica, Universitas Tionghoa yang Tertuduh PKI, Kini Trisakti (yayasantrisakti.id)

Belum banyak universitas negeri yang berdiri saat itu, dan etnis tionghoa hanya bisa diterima melalui sistem jatah. 

Siauw Giok Tjhan kemudian menjawab tantangan tersebut dengan mendirikan Universitas Baperki pada tahun 1958. Pada 1963, Universitas Baperki kemudian berubah nama menjadi Universitas Res Publica (UNRECA).

Res Publica sendiri dikutip dari pidato Soekarno di hadapan sidang Konstituante 1959. Res Publica sendiri berarti kepentingan umum (publik).

Syahdan, jumlah mahasiswanya bertambah dengan cepat. Mencapai ribuan dan datang dari seluruh pelosok Indonesia. Kebanyakan adalah etnis Tionghoa yang tidak diterima di Universitas Negeri.

Cukup banyak fakultas yang ditawarkan di sini. Di antaranya adalah Fakultas Kedokteran, Teknik, Sipil, Mesin, Elektro, Ekonomi, Sastra, hingga Hukum.

Mahasiswa Universitas Res Publica (yayasantrisakti.id)
Mahasiswa Universitas Res Publica (yayasantrisakti.id)
Pada tahun 1962, UNRECA melebarkan sayap hingga ke Surabaya, di susul ke Semarang, dan Medan.

Sistem pendidikan yang diterapkan oleh UNRECA adalah kombinasi antara praktik dan teori. Pelajaran ideologi bangsa menjadi mata pelajaran wajib bagi mahasiswa. Pada mata kuliah ini, Siauw Giok Tjhan sendiri yang menjadi dosen. Ia menanamkan rasa kebangsaan yang tinggi dan rasa kecintaan kepada universitas dan negara.

Para tenaga pengajar juga terpilih dari kaum akademisi yang mumpuni. Termasuk salah satunya adalah sang legenda Pramoedya Ananta Toer.

Para mahasiswa dididik untuk membangun gedung universitas dan asramanya. Ini termasuk pelatihan praktik, khususnya bagi mahasiswa fakultas Teknik.

Pada saat negara dilanda kesulitan pangan, pihak Universitas juga mengajak para mahasiswa untuk menanam jagung di halaman universitas yang luas.

Pun praktik kerja juga dilakukan dalam bentuk kerja bakti, memperbaiki jalan-jalan ibu kota. Konon gadis-gadis Tionghoa jamak terlihat mengendarai mesin giling memperbaiki jalanan Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun