Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lukisan Kutukan Sang Gadis Malang

19 Juni 2021   06:40 Diperbarui: 20 Juni 2021   18:45 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Lukisan gadis dalam kebaya hijau karya M.Thamdjidin dalam koleksi seni rupa Istana Kepresidenan. Sumber: lifestyle.bisnis.com

"Aku akan menikahimu Widya," Aryo mengucapkan janji manis demi jabatan general manager. Sang putri hanya tersenyum melihat pangeran masa depannya.

Akhirnya mereka pun memadu kasih. Dipesanlah sebuah hotel bintang lima. Biayanya akan dibayar oleh Gupta.

Stik dan wine menambah romantisnya malam. Dari lantai teratas, pemandangan ibu kota terlihat temaram. Bulan tersenyum sinis kepada Aryo, tapi ia menangis untuk Widya.

Malam semakin larut, saat Widya tak sadarkan diri. Obat penenang yang Aryo tuangkan dalam gelasnya, adalah bunga melati sesajen bagi iblis yang akan memangsa.

Gupta telah menunggu dalam kamar 616. Menyeringai seram melihat tubuh mungil Widya yang terbalut gaun malam.

Ketika sang gadis tergeletak tak berdaya, Aryo pergi meninggalkan mereka. Aryo telah merebut hati gadis malang itu, kini giliran Gupta yang akan merengut sang perawan.

Keringat dan darah menambah bejatnya malam. Dari lantai atas, ibukota terlihat pucat. Bulan tersenyum menyeringai kepada Gupta, tapi ia berteriak untuk Widya.

**

Keesokan harinya aktivitas berjalan normal. Gupta masuk lebih cepat dengan wajah yang puas. Widya tak berada di kursinya. Masuk tanpa izin yang tidak perlu diberi peringatan. Mr. Gupta tidak mungkin marah.

Keesokan harinya lagi aktivitas masih terasa normal. Widya belum menampakkan batang hidungnya. Kursinya masih kosong tanpa berita.

Hingga sore hari, berita malang datang dari yang tersayang. Kabar buruk bagi hati yang busuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun