Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Usaha dari Garasi Mobil, Mengapa Banyak yang Sukses?

18 Mei 2021   19:45 Diperbarui: 19 Mei 2021   01:56 1193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya bertemu dengan Robby Habibi. Sahabat lama dari asosiasi pembicara publik, IPSA. Kedatangannya di kota Makassar untuk membawakan acara motivasi bagi para pebisnis sebuah perusahaan multilevel.

Namun, dia bukan hanya seorang motivator. Bang Robby, demikian aku menyapanya, adalah seorang pebisnis. Bidang yang digelutinya adalah bisnis multilevel yang sama dengan yang ia pandu pada hari itu.

Saya harus mengacungkan jempol baginya. Pandai melihat peluang, hingga kini bisnisnya telah beromzet sekian miliar. Namun, bukan itu yang akan aku bahas di sini.

"Saya memulai bisnis dari garasi mobil," demikian ujar Bang Robby.

Frasa ini terasa familiar bukan? Saya langsung bisa mengingat deretan pebisnis sukses yang memulai bisnisnya dari "garasi mobil."

Salah satu di antaranya adalah orang paling tajir sedunia, pemilik bisnis Amazon.com, Jeff Bezos.

Bukan rahasia lagi jika garasi rumahnya benar-benar dijadikan sebagai kantor pertamanya. Yang ia lakukan adalah menjual buku saja secara daring. Coba lihat gambarnya;

reddit.com
reddit.com
Selain itu, banyak juga yang mengaku diberikan predikat atau mengaku sebagai pengusaha sukses yang memulai bisnis dari garasi mobil. Sesuatu hal yang sangat membanggakan.

Apakah bisnis yang ingin besar seharusnya dari garasi? Atau apakah garasi adalah titik Fengshui yang paling bagus di dalam rumah?

Hanya Istilah Saja

Jadi, "garasi mobil" adalah bahasa metafora. Melambangkan tempat yang paling kotor dalam rumah. Jauh dari kemewahan, fasilitas, dan terkesan tidak punya modal usaha yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun