Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masa Tua Kapolri Hoegeng, Menyanyi dan Melukis untuk Mencari Nafkah

11 Mei 2021   04:40 Diperbarui: 11 Mei 2021   04:42 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa Tua Kapolri Hoegeng, Menyanyi dan Melukis untuk Mencari Nafkah (rizkypriatna.wordpress.com)

"Sesungguhnya saya gembira jika ada oposisi terhadap saya, dengan syarat ia adalah oposisi yang loyal. Tetapi apa yang dilakukan oleh mereka yang menamakan dirinya Petisi 50 itu, tidak saya sukai, [...]"

Hoegeng adalah salah satu pejuang. Namun, kontribusinya dianggap kecil. Di awal revolusi, ia pernah menjadi polisi tentara laut dan ditangkap Belanda pada tahun 1948.

Namun, baginya sendiri, ia lebih bangga dengan gelar Polisi Jujur. Setidaknya masih berjuang di masa pasca kemerdekaan.

"Jauh lebih penting ari sekedar label pejuang, seperti para penandatangan Petisi 50 lainnya," ungkap Hoegeng.

Resiko pun diterimanya. Satu dekade acara yang diisi kemudian diberhentikan oleh pihak TVRI. Hawaiian Seniors diganti dengan siaran musik nasional. Alasannya, musik Hawaiian dianggap sebagai budaya asing.

Radio Elshinta juga ikut-ikutan. Hoegeng tak banyak lagi diundang.

"Lha, yang benar saja, apa bukan karena saya menandatangani Petisi 50?" Tanya Hoegeng kepada penelpon.

"Kok Bapak tahu?" Suara jawaban dari seberang telpon.

Masih penasaran, Hoegeng kemudian bertanya kepada Ali Moertopo, Menteri Penerangan di masa itu;

"Li, kenapa acara Hawaiian Seniors dihentikan"

Ali Moertopo lantas memeluk Hoegoeng, "Wis, Mas, ora usah diomonge, wong sudah jadi fakta."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun