Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sukses Sebelum Usia 30 Tahun, Ini 3 Skandal Bisnis Legendaris Pangeran Cendana

3 Mei 2021   06:21 Diperbarui: 3 Mei 2021   07:16 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sukses Sebelum 30, Ini 3 Skandal Bisnis Legendaris Pangeran Cendana (medan.tribunnews.com)

Orang-orang di zaman bapakmu hanya menjadikannya bahan gunjingan di warung kopi. Tommy terkesan kebal hukum dan tidak kada media utama yang berani secara terang-terangan mengeksposnya. "The Untouchables" sempat menjadi julukannya.

Kasus Sempati Air

Kasus Sempati Air yang melibatkan keluarga soeharto (liputan6.com)
Kasus Sempati Air yang melibatkan keluarga soeharto (liputan6.com)
Sejatinya Sempati Air bukanlah maskapai penerbangan baru. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1968 dengan bisnis angkutan sewaan para pekerja migas. Seiring waktu, pada akhir 1980an, masuklah Tommy Soeharto sebagai pemegang saham baru.

Ia tidak sendiri, Tommy mengajak mitranya, pengusaha Bob Hasan mengakuisisi saham Sempati Air. Dengan komposisi 25% milik Humpuss, 35% Bob Hasan, dan Truba (40%), Tommy duduk sebagai Presiden Komisaris.

Di bawah kendali Tommy, di awal 1990an, Sempati menjelma menjadi salah satu maskapai yang cukup diperhitungkan di tanah air. Perusahaan ini bahkan memiliki ambisi jangka panjang. Menjadi salah satu penerbangan terbesar di Asia Tenggara, sederet dengan nama besar Singapore Airlines, dan Garuda Indonesia.

Kinerja keuangan juga mengagumkan. Pada tahun 1994, maskapai ini berhasil membukukan pendapatan 1,5 triliun dengan laba bersih 24 miliar. Performa cemerlang masih terulang kembali di tahun 1995 dengan keuntungan 28,6 miliar.

Performa bagus membuat Sempati Air ingin melangkah lebih maju. Menjadi perusahaan terbuka adalah targetnya. Laporan keuangan pun harus dibuka lebar. Ternyata hasilnya mengecewakan.

Sempati Air memiliki setumpuk utang yang dinilai terlalu besar. Bahkan masuk dalam kategori waspada. Keinginan maskapai ini pun pupus. Terlalu banyak hal yang disembunyikan sebelumnya.

Kenyataan itu adalah titik balik runtuhnya Sempati Air. Pembelian armada baru dari Boeing gagal karena kesulitan keuangan. Garuda pun urung menjual pesawat DC-10 nya.

Badai krisis moneter (krismon) di tahun 1998 menjadi puncaknya. Sempati Air resmi menyatakan pailit. Menyisakan utang sebesar 1,1 triliun kepada 470 perusahaan.

Aset terakhir yang dimiliki hanya menyisakan nilai sebesar 71,2 miliar. Itupun berupa tanah, bangunan, peralatan, dan pesawat bekas yang hingga kini hanya teronggok di bandara Soekarno-Hatta.

Kasus Monopoli Cengkeh

Aturan sangat erat hubungannya dengan kekuasaan. Begitu pula dengan perdagangan cengkeh yang menggiurkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun