Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perselisihan Jenderal Nasution dan Hartini, Istri Kedua Soekarno yang Berbuntut Penyesalan

2 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 2 Mei 2021   06:14 5562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perselisihan Jenderal Nasution dan Ibu Hartini, Istri Kedua Soekarno yang Berbuntut Penyesalan (iqra.id)

Sikap Nasution yang anti poligami tidak pandang bulu. Jenderal yang terkenal tegas dan blak-blakan ini malah mencurahkannya kepada istri kedua Soekarno, Hartini.

Baginya, istri kedua bukanlah First Lady yang sahih.

**

Suatu waktu Soekarno melontarkan pertanyaan kepada Nasution dalam bahasa Belanda, yang terjemahannya adalah sebagai berikut;

"Hei Nas, kapan kau datang makan siang denganku?"

Makan siang di Istana Bogor berarti jamuan kepada Nasution dan istrinya yang disambut oleh Soekarno dan dihadiri Hartini.

Pertanyaan tersebut membuat Nasution kebingungan. Sebenarnya ia tidak punya masalah duduk semeja dengan Soekarno dan Hartini. Masalahnya ia tidak menjamin istrinya, Johana Sunarti akan hadir.

Undangan oleh Soekarno tersebut dilayangkan tidak lama setelah terjadi perubahan posisi di tubuh Angkatan Darat. Pesan yang ingin disampaikan oleh Soekarno cukup jelas. Janganlah mencampuri urusan pribadiku!

Tersebab Soekarno merasa sangat terganggu dengan aksi Nasution yang melibatkan Persatuan Istri Tentara (Persit) yang menjadikan perintah larangan poligami dari Nasution sebagai pedoman.

Bahkan pedoman tersebut juga turut menyentuh posisi ibu negara. Persit hanya mengakui istri pertama presiden sebagai First Lady. Predikat itu tetap melekat pada Fatmawati, kendati ia memilih minggat dari Istana.

Pernikahan Soekarno dan Hartini memang sempat bikin kisruh negara. Kendati  Hartini telah "diasingkan" ke Istana Bogor, gunjingan tetap saja terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun