Indonesia berduka, kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak di sekitar perairan Bali pada Rabu 21.04.2021.
Kapal selam milik TNI-AL tersebut membawa 53 personil. Diperkirakan hilang pada kedalaman 700 meter di bawah permukaan air.
Minggu 25.04.2021, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahyanto mengumumkan bahwa Kapal Selam KRI Nanggala-402 telah dipastikan tenggelam dan ke-53 awak telah gugur.
Meski demikian, semoga masih ada harapan. Tapi, kenyataan terburuk juga harus dihadapi. Tersebab cadangan oksigen hanya bertahan selama 72 jam.
Upaya penyelamatan memang tidak mudah. Memerlukan peralatan canggih yang belum dimiliki oleh TNI. Negara lain telah membantu, tapi kecelakaan naas ini tetap tidak bisa dihindari.
**
Salah satu hal yang banyak dipertanyakan. Mengapa para awak tidak keluar dari pintu darurat? Berikut penjelasannya;
(1)
Pintu darurat kapal selam dibuat sedemikian rumit agar bebas dari rembesan air laut. Cara untuk menyelematkan diri adalah melalui bagian komparmen yang memiliki sistem isolasi jika kapal mengalami kebocoran.
(2)
Jika pintu darurat terbuka, dalam kedalaman 700 meter, maka air akan memenuhi kapal dalam hitungan detik. Tekanannya begitu besar, sehingga awak tidak mungkin bisa leluasa bergerak. Tidak sama jika masih berada pada kedalaman rendah.
(3)
Tekanan air memiliki ukuran 1 atm per 10 meter. Manusia bisa bertahan pada tekanan maksimal 4 atm. Dalam kedalaman 700 meter, maka tekanan air akan mencapai 70 atm.
(4)
Dengan tekanan sebesar itu, dalam hitungan detik tubuh manusia normal akan hancur seketika. Yang pertama adalah gendang telinga, dan diikuti oleh paru-paru. Selanjutnya pembuluh darah dan akhirnya seluruh organ tubuh.
Satu-satunya Jalan Penyelamatan
Berdasarkan berbagai sumber, satu-satunya jalan penyelamatan kapal selam NKRI Nanggala-402 adalah melalui bantuan eksternal.
Untuk lebih jelasnya mengenai teori penyelamatan, sila ulik tulisan Kompasianer Abanggeutanyo ini;Â Dapatkah ABK Nanggala-402 Diselamatkan Jika Modul PRM Tiba Lebih Cepat?
**
Meskipun Panglima TNI telah resmi mengumumkan berita duka cita, marilah kita tetap mendoakan yang terbaik bagi ke-53 awal KRI Nanggala-402
Keajaiban tidak akan pernah sirna, walau di hati saja.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI