Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ibu Kota Baru Indonesia, Bagaimana Fengshuinya?

16 April 2021   05:33 Diperbarui: 16 April 2021   05:34 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Kota Baru Indonesia, Bagaimana Fengshuinya? (money.kompas.com)

Riuh yang pernah tenggelam selama masa pandemi, kini muncul lagi. Ibu kota baru untuk republik ini. Persisnya di di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Katanya sih, tahun ini akan dilaksanakan tahap pertama. Bahkan sempat beredar berita jika tahap pertama akan berlangsung dalam bulan Ramadan 2021.

Peristiwa bersejarah bagi Republik Indonesia. Untuk pertama kalinya, Jakarta bukan lagi ibu kota.

Posisi ibu kota sangat penting bagi kesuksesan sebuah negara. Jakarta adalah "seekor naga" begitulah pendapat dari para ahli Fengshui.

Lantas bagaimana dengan ibu kota baru nantinya? Apakah Fengshuinya akan lebih bagus dari Jakarta?

Para pakar Fengshui Indonesia pun tak mau kalah. Mereka berlomba-lomba mengeluarkan analisis mereka tentang Fengshui ibu kota baru. Yuk, kita simak;

Suhu Xiang Yi, Diapit Oleh Naga dan Harimau

Suhu Xiang Yi, fengshui ibu kota baru (hongshui.net)
Suhu Xiang Yi, fengshui ibu kota baru (hongshui.net)
Secara umum, posisi kabupaten Penajam mirip dengan Jakarta. Berada di bawah garis khatulistiwa, dekat dengan laut dan memiliki beberapa pulau kecil yang berfungsi untuk memecah ombak besar dari lautan lepas. Filosofi Fengshui mengatakan bahwa hal tersebut sama dengan penghalan energi buruk.

Suhu Xiang Yi menambahkan, posisi calon ibu kota ini menjorok ke dalam. Jika diperhatikan secara seksama, bentuknya seperti dipeluk oleh sisi kiri dan kanannya.

Dalam Fengshui, posisi kiri dan kanan disebut dengan posisi naga dan harimau. Secara metamorfora, bentuk penajam seolah-olah diapit oleh dua hewan mitologi China kuno. Dan itu bagus.

Posisi kiri dari Penajam adalah Sandaran, Kutai Timur. Sementara posisi kanan adalah Kalimantan Tengah.

Kendati demikian, Suhu Xiang Yi tetap menyarankan penempatan arah Istana Negara yang bagus untuk memaksimalkan energi yang terbaik. Analisis pun dilakukan oleh bedasarkan arah angin, aliran air, dan posisi dataran tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun