Srikandi itu Bernama Petugas Pemadam Kebakaran Wanita

liputan6.com

Ratika Yuli namanya. Ia dan ke-35 kawannya masih berstatus pegawai harian lepas (PHL). Jika dibandingkan dengan resiko pekerjaan, penghasilan mereka masih jauh dari kata layak.

Sebabnya mereka adalah bagian dari korps wanita Diskar PB Kota Bandung (Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana).

Kendati demikian, Ratika melihat pekerjaannya adalah sebuah bentuk pengabdian. Sementara resiko sendiri adalah bagian dari pekerjaan.

"Kalau luka sobek, terkena panas mah sudah biasa, kalau luka berat jangan sampai saja," ujarnya.

Tugas utama para srikandi ini memang di bagian logistik dan pelaporan. Namun, tidak jarang mereka juga terjun langsung ke lapangan. Ternyata, para wanita bisa bekerja secara efektif dibandingkan kaum lelaki.

Dibentuk pada tahun 2017.

Srikandi Damkar Kota Bandung (liputan6.com)

Awalnya keberadaan perempuan di Diskar PB adalah upaya untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam dunia kerja. Namun, seiring waktu berjalan keberadaan mereka lebih tepat. Tersebab selama ini korban kebakaran paling banyak adalah wanita dan anak.

Aksi penyelamatan wanita memang lebih tepat dilakukan oleh sesama wanita. Ada perasaan lebih nyaman bagi para korban. Selain itu, petugas wanita juga dinilai efektif untuk menenangkan anak-anak yang mengalami pasca trauma akibat kebakaran.

Walau demikian, bukan berarti mereka tidak kompeten dalam pekerjaan yang umum bagi lelaki ini.

Menurut Kurnia Saputra, Kepala Diskar PB Kota Bandung, para srikandi tersebut juga digembleng secara keras. Bahkan ada yang dilatih untuk mengendarai truk tangki damkar.

Keunggulan Petugas Damkar Wanita

Petugas damkar wanita (tribunnews.com)

Menurut Tracey Whiten, seorang petugas damkar di Denton, Texas, wanita memiliki keunggulan fisik yang tidak kalah dengan pria.

Tubuh yang lebih kecil memungkinkan untuk menjangkau daerah yang sempit di daerah bencana. Selain itu, wanita memiliki bagian bawah tubuh yang lebih kuat dibandingkan lelaki.