Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengapa Manusia Ingin Menciptakan Monster?

10 April 2021   05:59 Diperbarui: 10 April 2021   06:00 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Manusia Ingin Menciptakan Monster? (kompas.com)

Menonton film Kong vs Godzilla, kita semua tahu kalau monster adalah ciptaan manusia. Mana ada monyet yang setinggi langit dan kadal yang  mengeluarkan sinar laser?

Sejak dulu manusia selalu ingin menciptakan monster. Merasa superior, musuh berbahaya pun dikreasikan. Sejak era mitologi Yunani manusia sudah mengenal Chimera. Hewan jejadian berbentuk singa, ular, dan kambing yang menjadi musuh para ksatria.

Di abad pertengahan, tokoh legendaris seperti Drakula, Frankenstein, hingga Mummy adalah rekaan imajinasi yang masih menjadi legenda hingga kini.

Istilah monster pun mengacu kepada sesuatu yang mengerikan dari diri manusia. Entah dalam bentuk rupa ataupun jiwa.

Namun, upaya ini terus dilakukan. Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia tidak pernah berhenti untuk menciptakan monster.

Homunculus

Homunculus (intisari.grid.id)
Homunculus (intisari.grid.id)
Prosesnya adalah menggabungkan DNA di antara mahluk hidup berbeda. Rekayasa genetika dan kloning adalah konsep modern. Jauh sebelum itu terjadi, para alkemis dari dunia kuno telah memiliki konsepnya.

Salah satunya adalah Homunculus atau "Pria Kecil" dalam bahasa latin.

Caranya pun mudah, cukup menggabungkan sperma manusia dengan alat reproduksi mahluk lain.

Kisah pertama tentang Homunculus konon ditulis oleh filsuf Plato, kendati karya tulisnya ditemukan dalam sebuah sastra Arab tanpa tanggal yang disebut dengan Buku Sapi.

Komposisi yang digunakan untuk menciptakan "pria kecil" tersebut adalah sperma manusia, darah hewan, dan tubuh seekor sapi sebagai induknya.

Sapi yang hamil kemudian melahirkan zat yang tidak berbentuk. Para alkemis kemudian menempatkan zat tersebut dalam wadah gelas selama tiga hari dengan berbagai macam campuran dari ramuan alami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun