Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kini Saatnya Berkunjung ke Singapura, Siap-siap untuk "Travel Bubble"

7 April 2021   19:08 Diperbarui: 7 April 2021   19:13 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kini Saatnya Mengunjungi Singapura, Siap-siap untuk Travel Bubble (tekno.kompas.com)

Caranya adalah dengan menunjukkan hasil tes usap 72 jam sebelum keberangkatan, pada saat kedatangan, dan menggunakan travel pass yang diterbitkan oleh IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional).

Pengunjung bisa mengunduh aplikasi IATA travel pass yang menyimpan hasil tes usap digital dari laboratorium terakreditasi. Aplikasi ini telah dicoba oleh lebih dari 20 penerbangan, termasuk salah satunya adalah Singapore Airlines. 

Direktur otoritas penerbangan sipil Singapura, Kevin Shum mengatakan saat ini fokus dari pihak otoritas adalah menjaga keamanan Bandara Changi dengan memastikan kondisi kesehatan para penumpang yang terverifikasi.

Pihak pemerintah Singapura juga telah mampu menekan laju penyebaran virus Corona di negerinya. Saat ini fokus pemerintah telah beralih kepada vaksinasi warganya untuk kembali membuka negaranya bagi kunjungan warga asing.

Targetnya adalah 100% dosisi kedua pada akhir tahun 2021. Per maret 2021 ini baru tercapai 18,4 persen untuk dosis pertama.

Singapura tidak memiliki pasar domestik yang cukup kuat untuk menunjang negaranya. Kunjungan internasional sangat penting bagi ekonomi dan juga prospek dari maskapai penerbangan.

Intinya, butuh.

Travel bubble adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh banyak negara. Istilah ini menggambarkan adanya lonjakan wisatawan manca negara (wisman) yang melakukan kunjungan ke suatu negara tertentu.

Saat ini, Singapura telah mempelajari kemungkinan terciptanya travel bubble dengan beberapa negara. Di antaranya adalah Australia, Hong Kong, dan juga Indonesia.

Caranya adalah mengeluarkan aturan bersama, sehingga karantina 14 hari tidak lagi dibutuhkan bagi para wisman yang telah memiliki persyaratan kesehatan. Pemerintah Singapura juga sedang bekerja sama dengan beberapa negara untuk mengakui sertifikat vaksin yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan pemerintah.

Menteri Transportasi Singapura, Ong Ye Kung mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, mereka juga melakukan evaluasi holistik secara proaktif terhadap situasi covid negara lain dan cara penanganannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun