Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hidup Abadi karena Teknologi, Bagus Mana sama Semedi?

17 Maret 2021   06:23 Diperbarui: 17 Maret 2021   13:51 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup Abadi karena Teknologi, Bagus Mana sama Semedi? (sumber: iycoalition.org)

Sejak zaman dulu hingga sekarang, kehidupan abadi selalu menjadi incaran. Kalau dulu kita mengenalnya melalui legenda, mitos, atau dongeng, saat ini semuanya bergantung kepada teknologi.

Para pemikir masa depan (baca: futurulog) bekerja keras untuk mengimpikan apa yang mungkin bisa dicapai oleh manusia dalam waktu ke depan.

Tentunya kehidupan abadi menjadi salah satu prioritas. Melawan hukum alam terasa tidak salah dengan segala peradaban yang sudah terbentuk. Penelitian membungkam moral. Manusia hidup dalam impian menantikan lubang cacing (wormhole).

Bukannya tanpa harapan. Para peniliti biota laut telah menemukan fakta bahwa adanya spons laut (monoharphis chum) yang dapat hidup selama 11.000 tahun. Jelas spons itu bukanlah spongebob yang bisa berbicara. Namun, telah menimbulkan rasa penasaran. Dapatkah umur manusia sepanjang itu?

Dikabarkan orang-orang zaman dulu bisa hidup hingga 100an tahun. Konon Nabi Abraham (Ibrahim) hidup hingga usia 175 tahun. Tidak usah terlalu jauh. Mbah Harjo yang akrab disapa Harjo Gentolet dari Blitar konon usianya hingga 200 tahun. Ia meninggal di tahun 2019 dan sempat menjadi berita viral.

Bukti menyatakan bahwa manusia bisa hidup lebih lama dari rata-rata. Tapi, taget manusia tidak sesederhana itu. Hidup abadi adalah sasarannya. Apakah mungkin? Tidak ada yang tidak mungkin, berikut beberan dari segelintir orang yang merasa sangat yakin.

Manusia Avatar ala Robocop

Adalah Dmitry Itskov, seorang milyuner asal Rusia. Kepada New York Times ia menyatakan tidak main-main dengan proyeknya, Neohumanity. Kendati banyak yang nyinyir, Ia telah menargetkannya selesai pada tahun 2045.

Sebenarnya gagasannya cukup sederhana. Terinspirasi oleh beberapa film blockbuster Hollywood, seperti Avatar dan Robocop. Memindahkan personalitas individu ke tubuh buatan. Personalitas individu yang dimaksud termasuk pikiran, emosi, maupun karakter. Atau dengan kata sederhana, Ruh.

Tubuh buatan akan menggantikan tubuh biologis yang bisa punah dimakan usia. Dengan demikian, maka kita akan melihat banyak tubuh avatar berseliweran di tengah kota Jakarta nantinya.

Itskov memulai proyek ini dengan mengadakan pertemuan internasional bertajuk Global Future 2045. Ia mempertemukan banyak ilmuwan, mulai dari ahli bilologi, neurologi, hingga spiritualis.

Ray Kurzweil, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam proyek ini bahkan sudah berhasil menciptakan tangan bebionic seperti milik Robocop. Seorang sukarelawan yang tangan kirinya sudah diamputasi mengaku senang. Tangan robot ini diklaim telah berhasil menggantikan fungsi tangan alaminya dengan bantuan kecerdasan buatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun