Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

9 Kementerian Unik yang Tidak Ada di Indonesia, Adakah Menteri "Ghosting?"

15 Maret 2021   06:26 Diperbarui: 15 Maret 2021   08:29 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid memang bikin heboh dunia. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian.

Tugasnya cukup repot. Menolong mereka yang merasa terisolasi seorang diri di tengah pandemi Covid-19. Tersebab kasus bunuh diri di Jepang semakin meningkat.

Perdana Menteri Suga berharap Sakamoto bisa meningkatkan upaya dan menerbitkan sejumlah aturan komprehensif untuk memantau kasus bunuh diri akibat kesepian.

Terasa aneh? Tidak juga. Buktinya Perdana Menteri Inggris, Theresa May sudah lebih dulu mempunyai gagasan ini. Di era pemerintahannya ia menunjuk Tracey Crouch sebagai Menteri Kesepian untuk mengatasi masalah sosial di negeri itu. Khususnya para manula yang terisolasi di rumah mereka.

Jika kementerian itu tidak ada di Indonesia, bukan berarti itu aneh. Kementerian dibentuk sesuai kebutuhan setiap negara. Modelnya pun macam-macam dan unik.

Menteri Yoga di India

Menteri Yoga di India (sumber: thehindu.com)
Menteri Yoga di India (sumber: thehindu.com)
Pada tahun 2014 di era kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, India membentuk kementerian baru. Tugasnya khusus mempromosikan praktik Kesehatan tradisional India, Yoga.

Yang ditunjuk sebagai pejabatnya adalah Shripad Naik. Meskipun memicu kontroversi, Naik sukses mengorganisir hari Yoga Internasional pada 2015. Acara tersebut dihadiri oleh 35.000 peserta dan dipimpin langsung oleh PM. Modi sendiri.

Kementerian Manajemen Penggunaan Bahasa di China

Salah satu momok terbesar bagi Bangsa China adalah menerjemahkan bahasa mandarin ke bahasa Inggris. Seperti pada contoh di bawah ini;

sumber: brilio.net
sumber: brilio.net
Namun, bagi orang Tionghoa sendiri hal ini justru lazim. Sebabnya, Chinglish atau China English memiliki kosa kata yang sangat dipahami oleh orang China. Bahasa Inggris yang baku malahan susah dipahami.

Namun, tidak bagi pemerintah. Bahan olok-olokan orang asing jelas bukan hal terhormat bagi negara. Saking seriusnya masalah ini, sehingga pemerintah membentuk Komisi untuk Manajemen Penggunaan Bahasa. Tujuannya memberantas Chinglish sebelum Shanghai Expo 2010. Sehingga tidak ada lagi orang bule yang kesasar mencari toilet karena tulisan "Urine District."

Menteri Toilet di Jepang

Haruko Arimura/ru.globalvoices.org
Haruko Arimura/ru.globalvoices.org
Asyik berbicara mengenai toilet, di Jepang kakus menjadi tiga hal terpenting. Negara ini bahkan punya museum toilet yang dibangun dengan anggaran negara sebesar 60 juta dollar AS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun