"Manusia Berencana, Tuhan Menentukan."
Janganlah pernah melawan kuasa Ilahi, karena itu melawan takdir. Namun, Tuhan juga memberikan kuasa kepadamu untuk memperbaiki nasib. Menyerah kepada takdir adalah tidak melakukan apa-apa terhadap nasib.
Takdir dan nasib bagaikan siang dan malam yang datang bergiliran. Tidak untuk diperdebatkan, tapi tidak juga untuk dipasrahkan.
Cobalah renungkan sejenak, apakah yang sudah dilalui selama tahun 2020? Apakah itu menyakitkan atau menyenangkan? Tidak ada yang bisa diubah, kenangan adalah sesuatu yang akan selamanya ada di sana.
Cobalah pikirkan sejenak, apakah yang akan menjadi tekadmu di tahun 2021 nanti? Apakah itu pencerahan atau ketidakpastian? Tidak ada yang tahu, harapan adalah sesuatu yang belum pernah ada di sana.
Namun, jika kamu bisa menerima dan bersahabat dengan takdirmu, niscaya mereka akan datang padamu dengan penuh rasa persahabatan. Jadikanlah ia sebagai bayangan diri. Ia ada di sana, meskipun kamu tidak bisa menyentuhnya. Kemana pun engkau pergi, ia hanya akan muncul di saat terang menerangi.
Jika kamu bisa memperjuangkan dan bertekad memperbaiki nasibmu, niscaya ia akan datang padamu dengan penuh rasa pertemanan. Jadikanlah ia sebagai bayangan cermin. Ia ada di sana dan selalu mengikuti gerakmu. Dimana pun engkau berada, ia hanya akan muncul jika gelap menepi.
Ambillah pelajaran dari takdirmu di tahun 2020 untuk memperbaiki nasib yang akan datang menyertaimu selama tahun 2021. Nasib baik hanya akan menjadi Takdir yang membahagiakan, jika engkau dan bayanganmu berada pada frekuensi yang sama.
Selamat Tahun Baru 2021
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI