Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengubah Nama, Mengubah Nasib dalam Budaya Tionghoa

20 Desember 2020   19:09 Diperbarui: 21 Desember 2020   16:35 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Mengubah Nama Mengubah Nasib (sumber: mandarinhouse.com)

Pada saat lahir, nomor stanbuk ini tidak berisikan apa-apa. Seiring waktu berjalan, setiap kegiatan yang dilakukan sejak hari pertama terlahir sebagai manusia, akan dicatat pada nomor stanbuk ini.

Adapun nama, adalah faktor kedua yang terpenting setelah tanggal lahir. Nama diyakini sebagai bekal utama seseorang untuk menjalani kehidupan. Bagaikan seseorang yang akan mengarungi samudra yang luas, bekal apa yang dibawa dalam perjalanan akan sangat memengaruhi mulusnya perjalanan. Bekal ini diharafiahkan sebagai nasib baik atau hoki seseorang dari berbagai aspek, seperti keuangan, kesehatan, kinerja akademis, hingga kehidupan asmara.

Jika bekal sudah 'habis' karena kesalahan diri sendiri atau dikerjain orang lain, maka tibalah saatnya untuk mencari bekal baru, atau hoki baru dengan mengubah nama. Tidak semua orang bisa mencari nama baru. Seharusnya saran berasal dari mereka yang memahami ilmu agar nama baru tidak justru semakin merosotkan. Ia harus terdengar bagus dengan elemen dan jumlah oretan karakter yang menguntungkan.

**

Kisah berbeda tentang pergantian nama juga datang dari Chin Foukin, seorang warga Guandong, China. Ia berusia sekitar empat tahun ketika namanya ditambahkan dengan karakter elemen 'logam.'

Sejak kecil, dirinya mengalami sakit paru-paru. Seorang ahli fengshui lantas menyarankan penyempurnaan nama, karena elemen logamnya yang tidak berimbang. Ajaibnya, penyakitnya langsung hilang dengan cara yang misterius. Hingga kini, ibunya yakin bahwa kesembuhan sang anak disebabkan oleh perubahan nama.    

Keyakinan ibunda Chin adalah gambaran umum terhadap keyakinan masyarakat Tionghoa terhadap ritual ini. Zhang Yan, seorang professor pemasaran dari National University of Singapore pernah melakukan penelitian ekstensif terkait fenomena psikologi unik di balik keyakinan tradisi perubahan nama ini.

Tidak ada bukti bagaimana cara kerja perubahan nama, kecuali efek plasebo yang kuat. Perubahan nama dengan segala warisan legenda di belakangnya membuat seseorang seakan-akan memiliki 'tenaga super' baru. Mereka menjadi semakin percaya diri, rajin bekerja, serta merasa seolah-olah memiliki kendali dalam menjalani hidup.

**

Tidak semua ahli Fengshui berpikiran bahwa perubahan nama adalah hal tahyul. Secara logika, nama yang baru juga bisa membantu seseorang lebih mudah mendapatkan pekerjaan.

Mak Ling-ling, seorang praktisi Fengsui terkenal asal Hong Kong mengatakan bahwa pergantian nama sama seperti mengganti pakaian yang mewakili kepribadian. Ia dapat membantu memberikan sebuah nama yang lebih kekinian dan unik. Dengan demikian, maka penyandang nama baru tersebut akan lebih kelihatan menonjol di antara ribuan aplikasi lamaran pekerjaan dengan nama-nama lain yang membosankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun