Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Numerologi, Berbicara dengan Angka Melalui "Continuum Process"

17 Desember 2020   17:50 Diperbarui: 17 Desember 2020   17:53 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbicara dengan angka (sumber: colombusroadrunners.com)

Numerologi hanya mengenal sembilan angka tunggal yang disebut dengan energi dasar. Jangan tanyakan mengapa, karena memang begitu aturan mainnya.

Selanjutnya, kesembilan energi ini akan diidentifikasi pada diri seseorang, melalui berbagai jenis rumus versi Numerologi. Yang ditemukan adalah energi apa yang dominan dan memengaruhi karakter seseorang.

Bagi yang masih awam dengan Numerologi, tidak usah terlalu khwatir, karena pada dasarnya diri seseorang memang memiliki energi ini. Mari kita mulai dari pemahaman singkat.

Jika kamu sedang sepi seorang diri, menjadi diri sendiri, atau bekerja sendiri maka itulah angka 1. (mandiri).

Jika kamu sedang ingin berbincang-bincang berdua dengan seseorang, maka angka 2 sedang menghampirimu. (komunikasi).

Jika kamu ingin berkumpul bersama teman-teman dan bermain bagai anak-anak, maka angka 3 sedang merasukimu. (ekspresif).

Jika kamu ingin tenang dan berfokus pada pekerjaanmu, maka angka 4 sedang mengawasimu. (teratur).

Jika kamu ingin bebas berpetualang dan berpergian ke berbagai tempat, maka angka 5 sedang menghasutimu. (bebas).

Jika kamu merindukan berbagi kasih dengan keluarga dan orang-orang tersayang, maka angka 6 sedang meyakinkanmu. (kasih sayang).

Jika kamu ingin menjadi berbeda, mencoba cara yang unik dan tidak biasa, maka angka 7 sedang menggodamu. (unik).

Jika kamu merasa kebutuhan akan status, kekuasaan, dan materi, maka angka 8 sedang menginspirasimu. (ambisi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun